6. Menghilang

3.2K 125 8
                                    

"Jadi gimana sayang? Mau ya ikut Om sama Tante?" Tanya Sandra untuk ketiga kalinya.

Lili masih terdiam, ia bingung harus menjawab apa. Ia sudah nyaman tinggal di jakarta dan menimba ilmu di kampusnya yang sekarang.

"Om bakal biayain kuliah kamu selama di Jepang, Anggap kita ini orang tua kamu, Om gak bisa bolak balik Jepang ke indonesia buat mantau kamu" Jelas Yuda menatap Lili penuh harap.

Ia dan sang istri sudah hampir 14 tahun hidup di jepang, dan selama itu mereka baru beberapa kali menginjakkan kakinya di indonesia. Termasuk hari ini, saat jam 11 siang tadi ia dan sang istri mendapat kabar bahwa sang Kakak meninggal, Yuda bergegas pulang ke indonesia dengan menyewa jet pribadi. Uang bukan masalah untuk Yuda, apalagi ini saudara satu-satunya. Ia kecewa dengan dirinya sendiri sebab baru mengetahui penyakit jantung Bayu yang ternyata berhasil merenggut nyawa Kakaknya.

Jika dari awal ia mengetahui penyakit sang Kakak, mungkin Yuda akan membawa Bayu ke Jepang dan mengobati Kakaknya disana. Namun semuanya sudah terlambat, saat mendengar kabar Bayu rasanya Yuda hancur dan ingin mengulang waktu agar Bayu bisa hidup kembali.

"Aku mau Om" Jawab Lili akhirnya.

Sandra tersenyum, ia memeluk Lili yang juga balas memeluknya.

"Aku juga mau ikutan Yang" Rengek Yuda.

"Aww! Kok di cubit sih Yang?" Tanya Yuda menatap Sandra yang kini menatapnya balik. Namun dengan tatapan mematikannya.

"Kamu gak usah ikut campur ya! Ini urusan cewek!" Sentak Sandra membuat Lili terkekeh dengan tingkah kedua baruh baya itu.

Ia jadi teringat mendiang orang tuanya, kelakuannya sama persis dengan Om dan Tante nya.

"Liat Li, tante kamu galak, kita cari tante baru ya?" Ajak Yuda bercanda menatap Lili.

Bugh

Sandra menendang kaki Yuda kesal "Aku mau tidur sama Lili malam ini!" Balasnya kemudian menaiki tangga.

"Aku bercanda! Sayang!" Teriak Yuda menyusul sang istri.

Lili kembali terkekeh, ia seperti mendapat hiburan. Mungkin keputusan untuk ikut dengan Om Yuda tinggal di jepang adalah keputusan yang tepat. Ia yakin ini keputusan yang terbaik, hanya Yuda dan Sandra keluarga yang ia punya sekarang. Semuanya telah pergi dengan sendirinya.

Gadis itu mengambil ponselnya, ia menatap room chat nya dengan Cakra. Lelaki itu mengirimnya pesan, ada 18 pesan baru yang belum ia buka dari room chat Cakra.

"Kayaknya udah gak ada yang perlu di bicarain lagi Kak" Ucap Lili menatap ponselnya.

Ia menghapus pesan Cakra, memblokir nomornya dan menghapus kontaknya. Mungkin dirinya terlihat kekanakan, tapi ini adalah salah satu cara agar cepat melupakan lelaki itu.

"Mungkin kamu mikirnya aku kekanakan karena blok kamu, tapi ini salah satu cara supaya aku lupa sama kamu" Lili menghela napas, ia membuka instagram miliknya. Ia tak akan memblokir instagram Cakra, namun ia akan menghapus kenangannya bersama Cakra yang ia jadikan sorotan ig serta postingannya.

"Akhirnya Kak, hubungan tiga tahun yang aku simpan rapih di sosmed, aku hapus juga" Ucap Lili. Ia mengatur privasi ig nya, tak ada seorang pun yang dapat mengiriminya pesan, bahkan ia membatasi komentar.

***

Cakra menghela napas saat chatnya kembali centang satu, ia tak melihat info akun Lili yang artinya gadis itu memblokirnya. Dulu, Lili pernah memblokir nomornya sebab gadis itu merajuk karena Cakra sibuk dinas. Tapi setelahnya Cakra membujuk gadis itu dan akhirnya ia membukanya, namun kali ini berbeda, Lili seakan membatasi semua akses untuk menghubunginya.

"Aku gak mau kita berhenti" Ucap Cakra.

Ia akan membujuk gadis itu esok. Cakra akan mendatanginya dan menjelaskan semuanya kepada Lili.

Cakra membuka aplikasi instagramnya, Lelaki itu membuka akun Lili. Namun betapa terkejutnya ia saat melihat akun Lili yang seperti akun mati. Semua sorotan dan postingan ig gadis itu ia hapus. Bahkan profilnya hilang.

"Sebegitu kecewanya kamu sama aku Li?"

Tak pernah sekalipun Lili marah hingga semua sorotan dan postingan tentangnya di hapus oleh gadis itu. Tetapi kali ini Lili benar-benar menghapusnya.

Cakra menatap langit malam dari balkon kamarnya, ia ingin memeluk Lili sewaktu di kuburan tadi. Tapi gadis itu seolah mengacuhkan dirinya.

***

Tokk

Tokk

Tokk

Berulang kali Cakra mengetok dan memencet Bel pada rumah yang bercat dominan hitam dan putih itu. Hampir sekitar sepuluh menit namun tetap tak ada jawaban yang ia dapat.

Rumah Lili nampak kosong, bahkan bendera kuning di depan rumah gadis itu telah hilang. Tidak mungkin Lili pergi saat gadis itu masih dalam keadaan berduka.

"Maaf Pak, cari siapa ya?" Tanya seorang lelaki paruh baya yang menatap Cakra.

"Anaknya Pak Bayu kemana ya Pak? Bapak tau?" Tanya Cakra.

"Saya gak tau jelasnya kemana Pak, tapi saya dengar sih beliau ikut Om nya ke Jepang" Ucap Lelaki itu lagi.

"Makasih ya Pak" Balas Cakra.

"Kalau boleh tau, ada kasus apa ya Pak?" Tanya Lelaki itu lagi, jiwanya yang ingin tahu seketika keluar saat melihat seorang polisi mengetuk berulang kali rumah mewah yang ia ketahui milik seorang pengusaha properti itu. Tak mungkin jika tak ada kasus, mungkin almarhum Bayu seorang kriminal.

"Saya calon suaminya Lili Pak" Jawab Cakra sombong.

Lelaki itu manggut-manggut "Oh calon suami, ya udah saya permisi ya Pak"

Cakra mengangguk dan tersenyum, ia tak menyukai seseorang yang hanya mencari topik untuk bergosip saja. Contohnya seperti lelaki tadi.

"Aku mau cari kamu kemana lagi Li?" Ucap Cakra.

Ini adalah hari ketiga setelah kepergian Bayu, sebenarnya setelah Lili memblokir nomornya, Cakra ingin ke rumah Lili pada pagi harinya. Namun dirinya mendapatkan tugas dari kantor yang menyebabkan ia harus melupakan sejenak masalah pribadinya.

Cakra sudah mencari Lili ke kampus namun hasilnya nihil. Lili tak ada di kampus, bahkan Cakra sudah bertanya pada dosbim dan teman jurusan Lili.

"Aku harap kamu gak beneran ke Jepang, aku harap kamu gak serius sama ucapan kamu kemarin" Ucap Cakra menatap rumah Lili.

Lelaki itu beralih menatap cincin yang masih terpasang di jari manisnya. Ia tak akan melepas cincin itu sampai ia kembali bertemu dengan Delilah.


*
*
*
Tbc

My Police Love Me Back!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang