Semenjak 40 menit yang lalu, Cakra terus terdiam tak mengeluarkan sepatah kata apapun. Sedangkan Aldi? Polisi satu itu sibuk menjelaskan semuanya kepada Delilah dan juga... Nathan.
Lili berjalan dari arah dapur ke ruang tamu sembari tertawa kecil "Jadi bencong yang namanya Alda itu Kak Aldi?".
Aldi mendengus kemudian mengangguk "Deldel, Jangan ingetin terus dong" Jawab Aldi dengan memanggil Delilah menggunakan panggilan Deldel yang ia buat sendiri.
"Lucu kok Kak, Kak Aldi cantik jadi bencong hihi"
Delilah duduk di dekat Nathan, netra gadis itu terpaku oleh Cakra yang menatapnya sekilas lalu lelaki itu kembali mengalihkan pandangannya.
"Itu semua idenya Pak Cakra, Katanya saya disuruh jadi bencong buat nyelidikin Brian lewat tunangannya, ya walaupun mereka berdua gak curiga sama aku, tapi aku kiga deg deg an" Jelas Aldi. Lelaki itu meminum jis yang dibawakan oleh Delilah kemudian menenggaknya hingga tandas.
"Aku masih gak nyangka kalau Mas Brian tersangka penyelundupan barang terlarang" Ucap Delilah.
"Orang yang kita liat baik itu belum tentu baik Del" Celetuk Aldi membuat suasana hening seketika.
Cakra berdehem "Alda, ayok kita pulang" Ajak Cakra. Ia muak melihat Nathan yang sedari tadi menggenggam tangan gadisnya. Gadisnya? Apakah klaim itu masih bisa Cakra ucap?.
"Pak Cakra gak mau minum jus nya? Saya minum ya Pak? Mubazir" Ucap Aldi kemudian meminum jus yang berada di hadapan Cakra membuat lelaki itu mendengus.
"Aku juga pamit ya Li? Jaga diri, atau mau nginep di rumah aku aja?" Tanya Nathan yang kini berdiri dari duduknya.
"Gak usah Kak, aku di sini aja, Kak Nathan hati-hati ya" Peringat Lili.
Nathan tersenyum kemudian mengecup pipi kanan Lili sekilas membuat rona di pipi gadis itu muncul seketika. Semuanya tak luput dari pandangan Cakra, hatinya terbakar api cemburu.
Cakra berdiri, kemudian lelaki itu menarik kerah belakang baju seragam Aldi agar lelaki itu ikut berdiri.
"Ayok!" Sentak Cakra kemudian menarik Aldi.
"Eeh? Pak Cakra gak pamit sama mbak Deldel dulu?" Tanya Aldi.
Cakra hanya diam dan terus melanjutkan langkahnya.
"MBAK DELDEL! KITA BERDUA PAMIT YA!? PAK CAKRA LAGI JELES SOALNYA!" Teriak Aldi yang terus di tarik oleh Cakra hingga keluar apartemen.
Nathan yang belum beranjak dari samping Delilah mengerutkan alisnya "Maksud dia apa?" Tanya nya pada Lili.
Lili yang sedari tadi terdiam langsung tersentak kaget saat tangan Nathan menyentuh bahunya "Aku gak tau Kak".
"Ya udah kalau gitu aku pulang ya" Ucap Nathan pamit untuk kedua kalinya.
"Iya" Balas Lili, kembali Nathan mengecup keningnya kemudian lelaki itu benar-benar keluar dari apartemen.
Entah hubungannya dengan Nathan pantas disebut apa. Pacaran pun tidak, bahkan Lili takut jika Nathan hanya mempermainkannya.
Daripada Lili pusing memikirkan hal tersebut. Ia lebih baik ke kafe dekat apartemen, ia lapar sebab dari siang dirinya belum makan.
Sekitar sepuluh menit Delilah berjalan, gadis itu memutuskan untuk berjalan kaki sebab kafe yang ia kunjungi tak terlalu jauh.
Sekelebat bayangan tentang Cakra tadi memenuhi pikiran Lili. Ia tak enak hati saat menghiraukan Cakra padahal dengan jelas lelaki itu yang menolongnya. Dan yang membuatnya resah adalah Cakra yang tak menginap di apartemen nya malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Police Love Me Back!
RandomCerita dewasa 18+ WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!. Namanya, Cakrawala mahendra. seorang polisi gagah yang sudah memiliki tunangan, Hubungannya bersama Delilah Irawan yang berjalan tiga tahun tak membuatnya mencintai gadis itu sama sekali. Hanya satu a...