15. Terima Kasih Nasha

3.7K 109 6
                                    

Vote guys:/

Terlihat gadis dengan stelan kantor itu duduk termenung dengan secangkir capuccino di depannya.

Tak terasa hampir satu jam ia duduk di kafe tersebut. Pengunjung yang semula rame kini hanya tersisa dirinya saja. Sebab ini sudah lewat jam makan siang.

+628577745XXXX

Li? Ini aku Cakra, tolong dengerin aku dulu. Tolong bukain pintu rumah kamu, ya?

Lili terdiam. Terhitung sudah empat hari, semenjak ia mendiami Cakra hingga saat ini lelaki itu tak pernah jengah membujuknya dan mengiriminya pesan menggunakan nomor baru. Sebab nomor Cakra yang lama, di blokir olehnya. Begitupun dengan Nathan, lelaki itu selalu mengiriminya pesan ingin bertemu, namun tak pernah di balas oleh Lili.

Menghiraukan pesan tersebut. Lili mengedarkan pandangan ke penjuru kafe, wanita itu menyipit saat netra nya melihat sepasang suami istri dan seorang balita berumur kisaran 2 tahun.

Wanita dengan gaun biru dongker itu berjalan ke arahnya dengan senyum mengambang setelah memberikan sang anak kepada lelaki matang yang datang bersamanya.

"Delilah?" Tanya nya dengan senyuman di wajah.

Lili mengangguk "Iya" Jawabnya.

"Boleh duduk?" Tanya wanita itu.

"Iya Silahkan"

Wanita itu duduk dan menatap Lili dengan tatapan yang sulit di artikan. Ia akan meluruskan semuanya. Tentang kesalahpahaman yang terjadi.

"Aku tau kamu pasti udah kenal sama aku"

Lili terdiam mendengarkan wanita di hadapannya.

"Aku udah nikah" Lanjutnya.

Sejenak Lili mengeryitkan dahi. Jadi benar? Lelaki itu adalah suaminya?. Semuanya semakin membuat Delilah dilanda kebingungan.

"Kak Cakra, gimana?" Tanya Lili yang mulai tertarik dengan obrolan tersebut.

"Aku sama Cakra gak pernah pacaran, tapi aku pernah suka dan kagum sama dia"

Flashback off.

Seorang lelaki dengan jaket kulit dan celana polisi itu, keluar tergesa menggunakan motor patroli miliknya.

Ia membelah jalanan yang basah akibat terguyur hujan sore tadi. Demi menyelamatkan adik dari sahabatnya. Ia rela mempertaruhkan nyawamya untuk menyelamatkan wanita tersebut.

Kevan, nama lelaki itu. Ia memberhentikan kuda besi nya di depan bangunan pabrik tak terpakai. Terlihat dua sahabatnya telah menunggu di depan sana.

Cakra dan Nathan. Dua sahabatnya semenjak kelas 11 sekolah dasar. Dan malam ini, mereka memutuskan untuk bekerja sama menolong adik Nathan yang tengah di culik oleh Ibu tiri mereka.

"Gimana?" Tanya Kevan.

"Aman, di dalam ada delapan orang yang jaga, kita bisa masuk dan lewat pintu samping" Jelas Nathan.

Kevan mengangguk. Ia masih tahu jika seorang Nathan masih menyimpan trauma kepada Ibu Tirinya. Tetapi lelaki itu memaksa ikut guna menyelamatkan sang adik.

Mereka bertiga mulai mengatur posisi dan masuk mengendap ke dalam bangunan tersebut. Cakra, Nathan, dan Kevan memisahkan diri dan berpencar saat sampai di dalam bangunan.

Cakra menumbangkan dua orang. Yang artinya di dalam masih ada enam orang yang berjaga. Di bagian belakang pabrik, Nathan menumbangkan empat orang sekaligus. Menyisahkan dua orang dengan bos mereka.

My Police Love Me Back!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang