Bab 5

66.2K 3.2K 38
                                    

Halo halo guys...
Jangan lupa vote juga komennya yuk, bantu share juga.

*
*
*

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

فَلَا تَغُرنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيا
(Fala tagurnakumul hayatud dhunya)

~Maka jangan kamu tertipu oleh kehidupan Dunia~

~Maka jangan kamu tertipu oleh kehidupan Dunia~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________

Azalea menghela nafas panjang ketika di hadapannya kini ada Irsya juga Yulia, mereka berdua marah tapi terlihat tenang seperti air, apa ini pertama kali ada orang yang berniat kabur dari pesantren, lagi pula Azalea melakukan ini hanya untuk kesejahteraan hatinya.

"Kenapa kamu berniat keluar dari pesantren ini Azalea?" Tanya Irsya setelah berdiam selama beberapa menit.

"Karna saya tidak betah G-gus" Azalea ragu ketika menyebut Irsya dengan sebutan Gus, dia takut salah.

"Itu iblis yang menghasut, kenapa kamu mau ikut? Azalea, dengarkan kami. Kamu tau kenapa kamu teramat sangat tidak betah di pesantren ini, karna iblis tidak pernah mau mengizinkan umat muslim melakukan kebaikan dan bertaubat, untuk menjadikan temannya di neraka," jelas Irsya.

Mendengar itu Azalea bergidik ngeri, tapi juga dia tidak mau sadar, dia merindukan rumah, merindukan aktivitas bermain bersama teman temanya.

"Tapikan mana tau kalo itu setan yang ngehasut," jawab Azalea santai.

"Dulu saya sama kayak kamu, bahkan tidak menyantren, suka keluar sama temen-temen, suka pulang malam, tapi Alhamdulillah saya di pertemukan dengan Gus Irsya, yang mampu mengubah saya menjadi seperti sekarang," ucap Yulia membuat Azalea melihat kearahnya.

"Awal di bawa kepesantren ini, aku sama, ingin pulang dan berkumpul lagi dengan keluarga, selalu malas berdzikir, malas melakukan solat tepat waktu, tapi lama kelamaan semua menjadi biasa, dan akan terbiasa, itu sebabnya mereka memanggil aku Umi bukan Ning" lanjut Yulia berdiri, mengahampiri Azalea lalu mengelus puncak kepalanya.

"Jadi dulu Umi Yulia bukan anak kiyai?" Tanya Azalea.

Yulia menggeleng.

"Lalu.. Apakah saya akan di hukum? Hukuman apa yang pantas untuk orang seperti saya? Gak papa hukum aja, nanti juga berusaha kabur lagi."

"Astaghfirullah," Irsya tak berhentinya beristighfar mendengar itu.

"Kamu harus memperbaiki diri Azalea."

"Tapi aku tidak rusak, kan bukan robot, apa yang harus aku perbaiki?" Tanya Azalea polos.

"Iya kamu bukan robot, yang kami maksud memperbaiki itu, memperbaiki ucapan, tindakan, Akhlak."

ARSYAD DAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang