Bab 47

45.9K 2.7K 188
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM.
*
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَمد

*
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Bukan Allah yang butuh kita, tetapi kita yang butuh Allah."

~Arsyaddayyan.

_____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________

"Mah kita pulang," Azalea mengetuk pintu rumahnya.

"Assalamu'alaikum dulu Ay, baru bilang, mah kita pulang."

Azalea mengangguk.

"Assalamu'alaikum, mah kita pulang."

Arsyad tersenyum, hingga sebuah pintu terbuka, dan menampakkan Fiona.

"Waalaikumsalam, wah udah pulang aja anak mamah, ayo masuk."

Keduanya kini masuk kedalam, diikuti oleh Fiona. "Kenapa gak nunggu sore aja pulangnya Za, siang begini kan panas."

"Lea udah kangen rumah mah. Oa, mas Raka kemana? Jangan bilang dia lagi jungkir balik di kamarnya karna udah di terima sama ustazah Namira."

"Dari seminggu yang lalu, selepas pulang dari rumah Namira, mas mu itu gak pernah bisa tidur kalo malam, ngeselin banget, lebay."

Azalea juga Arsyad kini tertawa.

"Kalian istirahat sana, pasti capek."

"Papah di mana mah?" Tanya Arsyad yang tidak melihat Duan.

"Lagi ada bisnis nak."

Arsyad mengangguk mengerti. "Mamah mau masak biar aku bantu."

"Gak usah nak, tadi mamah udah masak, mamah gak tau kalo kalian pulang sekarang, kalo tau mamah masak banyak."

"Gak papa mah, nanti kita mau buka di luar, ya kan Gus?"

"Bawa istrimu makan di luar, sekali jalan-jalan sore."

"Iya, mah."

"Yaudah sana istirahat."

"Kita ke kamar dulu ya, mah."

Fiona mengangguk, melihat Azalea begitu ceria, dirinya begitu sangat senang. Apalagi melihat Arsyad yang begitu sangat mencintainya.

****

"Ay," panggil Arsyad sembari melihat gerak-gerik Azalea yang tengah merapikan seprai.

"Iya, Gus?"

"Aku ingin mengajakmu tinggal di rumah peninggalan Abah, menetap di sana."

ARSYAD DAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang