Bab 20

58.4K 3.2K 52
                                    


Assalamu'alaikum.

Apa kabar? Semoga selalu dalam lindungan Allah.

Folme: @Zhaylalhedy

***

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ

Artinya: "Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara: menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya".

(HR. Bukhari dan Muslim~

_________________

"Assalamu'alaikum ustazah."

Namira juga santriwati yang ada di dalam kelas itu spontan menoleh kearah suara yang tengah mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam, ada apa Kanna?" Tanya Namira berdiri.

Kanna melihat kearah Azalea sekilas, lalu kembali melihat kearah Namira. "Umi memanggil Azalea ustazah."

"Aku?" Tanya Azalea berdiri.

"Iya!"

Azalea berdiri, melangkah menuju Kanna, terlihat Kanna semakin menjauh, nampaknya gadis itu masih marah kepada Azalea.

"Ada apa umi memanggil?"

"Aku tidak tau Za, sebaiknya kamu segera ke sana."

Namira kembali duduk ke tempatnya, membiarkan Azalea pergi bersama Kanna.

"Na," Panggil Azalea ketika Kanna melangkah masuk kedalam kelasnya.

"Ada apa?"

"Maaf, untuk satu Minggu yang lalu."

Kanna terdiam, lalu setelahnya mengangguk. "Aku juga yang salah, cepat ke umi Za."

Azalea tersenyum, dia hanya tidak ingin memiliki hubungan buruk dengan sesama santri di pesantren ini.

****

Sebelum masuk kedalam ruangan Yulia, Azalea menghela nafas panjang, dia takut, jika Yulia menanyakan hafalannya, sedangkan Azalea sendiri satu baris Ayat pun belum lancar.

"Assalamu'alaikum, umi memanggil?"

Yulia juga irsya tersenyum, lalu menjawab salam dari Azalea, melihat Azalea sudah duduk di hadapannya, Yulia membuka cincin dari jarinya.

"Kemari, mendekat putriku."

Azalea yang mendengar Yulia memanggilnya putriku itu, mampu membuatnya seakan ingin menangis, entah mengapa, tapi, di sini Azalea merasakan kasih sayang yang teramat besar kepadanya, dengan ragu Azalea mendekat lalu duduk di lantai, tidak berani dirinya duduk bersanding dengan pemilik pesantren, tidak sopan rasanya.

"Arsyad sangat mencintai mu," Yulia meraih tangan Azalea, memasangkan cincin permata kepada jari manis Azalea.

"Kenapa memakainya kepadaku, umi?" Tanya Azalea mengelus cincin itu.

ARSYAD DAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang