Bab 37

48.9K 2.5K 47
                                    

Assalamu'alaikum..

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Terkadang kita lupa, Bahwa tanpa campur tangan Allah, kita tidak bisa apa-apa.”

~Arsyaddayyan.

_____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________

Arsyad berjalan menuju ruang pendaftaran santri baru, terlihat di dalam sana sudah ada dua orang yang sedang berbincang bersama dengan Gus irsya, sebelum masuk, terlebih dahulu Arsyad mengucap salam.

"Assalamu'alaikum Abi."

"Waalaikumsalam."

"Dia Syad yang akan masuk pesantren," tunjuk Gus Irsya kepada laki-laki remaja yang tengah menunduk.

"Harus aku memanggil ustad Dallen Abi? terlebih, ustad Dalen yang akan mengajar di kelasnya."

"Baru saja ustad Dallen dari sini, sekarang dia pergi mengambil kitab."

"Lalu ada apa Abi memanggil ku kesini?"

"Ada yang ingin bicara kepada mu."

Laki-laki yang awalnya menunduk itu kini mendongak, sedangkan Arsyad yang menyadari siapa lelaki itu kini tersenyum.

"Alhamdulillah."

Hamdalah yang baru saja Arsyad ucapkan itu membuat Gus Irsya juga salah satu lelaki itu mengernyit bingung, seperti Arsyad sudah mengenal santri baru itu.

"G-gus." Sapanya.

"Rian bukan?" Tanya Arsyad memastikan.

Riyan mengangguk. Dia sangat malu bertemu lagi dengan Arsyad, setelah kejadian malam itu di saung, di mana dirinya mempertanyakan kekuasaan Allah, dan langsung saja terbukti, rasanya Riyan tidak mampu memperlihatkan wajahnya di depan Arsyad.

"Kalian saling kenal?"

"Iya kak, dia Gus Arsyad yang sering berceramah di kampung kita," jawab Rian kepada kakaknya.

Lelaki itu berdiri, mengangkat tangan untuk bersalaman, dengan sopan Arsyad membalas jabatan tangan itu.

"Saya, Alibra. Kakak Rian, saya sering mendengar nama kamu dari adik saya, Riyan selalu berkata jika bukan karna kamu, mungkin sampai sekarang dia tidak akan pernah sadar."

"Bukan karna saya, tetapi Allah yang sudah membuka hatinya."

"Dia mengatakan ingin masuk kepesantren dan ingin memperbaiki diri."

"Masyaallah. Maaf Kak, Abi. bisa aku berbicara dengan Rian?" Tanya Arsyad kepada Gus Irsya juga Alibra.

Keduanya mengangguk. "Aku akan mengurus pendaftarannya, setelah itu, aku akan pulang, kakak harap kamu bisa berubah di pesantren ini."

ARSYAD DAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang