Assalamu'alaikum...
kembali lagi dengan cerita AD, jangan lupa tetap tunggu lanjutannya ya...
Betah betah di lapak ini huhu....**
*
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ“Aku pernah merasakan semua kepahitan, dan yang paling pahit adalah berharap kepada manusia.”
~AzaleaCalista.
___________
Tidur di pangkuan Fiona, benar-benar membuat Azalea sangat merindukan masa kecilnya, rasanya Azalea ingin kembali ke masa itu, dimana dirinya hanya tau caranya bermain, tanpa memikirkan sesuatu yang kadang menyakiti kepalanya, Azalea menatap lekat wajah putih mamahnya, ingin sekali dia mencium pipi tirus namun masih terlihat cantik itu.
"Ada apa?" Tanya Fiona menyadari Azalea terus memandanginya, bahkan tangan Fiona kini terulur untuk mengelus rambut panjang milik putrinya.
"Lea bisa gak sih kembali jadi anak kecil lagi? Lea kangen banget di gendong mamah, di suapi mamah kalo mau berangkat sekolah, di ajari naik sepeda sama mamah, papah. di ajak main sama mas Raka, Lea gak mau tumbuh dewasa, apa lagi udah punya suami, kayak sekarang mah."
Bukannya menjawab, Fiona menyentil dahi Azalea.
"Sakit, mah! Aku aduin papah nih."
"Aduin aja."
"PAP-" Azalea menghentikan teriakan nya, dia sudah dewasa, dan bukan anak kecil lagi. mengadu pun, nanti Duan hanya diam, dan membela istri tercintanya.
"Anak mamah kenapa?"
"Mah, kenapa sih, mamah langsung Nerima ustad Arsyad pas mau menghitbah lea, kan mamah tau, kalo Lea itu belum siap buat jadi istri orang?"
Fiona tersenyum, mengingat bagaimana Arsyad dengan berani meminta izin untuk menjaga putrinya.
"Mau tau alasannya?"
Azalea mengangguk antusias.
"Arsyad pernah datang kesini, sebelum dia membawa kedua orang tuanya."
Azalea menautkan alisnya bingung. "Kapan?" Tanya Azalea semakin penasaran saja.
"Dua Minggu sebelumnya."
"Sebagai tamu?"
"Bukan."
"Lalu?"
"Sebagai calon menantu mamah," Fiona mengelus pipi Azalea lembut.
Azalea semakin bingung saja dengan perkataan mamahnya, sangat di luar prediksi BMKG, jadi Arsyad pernah datang, dan langsung menjadi calon menantu, ini sangat di luar angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYAD DAYYAN
Teen Fiction(SUDAH TERBIT) "Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku tak akan menduakanmu apalagi mentigakanmu, aku ingin engkau menjadi khobar tunggalku...