Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh.
APA KABAR Kalian SEMUA. BAIK?
JANGAN LUPA ISTIRAHAT...
SPESIAL PART UNTUK HARI INI.
SEBELUM BACA YUK SHOLAWETAN DULU, BIAR BERKAH.اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ مُحَم
*بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
“Aku akan selalu menggenggam mu, hingga siapapun tidak dapat merebut mu dari ku, terkecuali sebuah takdir yang mengharuskan kita tidak lagi bersama."
~Arsyaddayyan.
______________
"Udah jadi ay? Mau aku bantu?" Arsyad berjalan menghampiri Azalea yang masih saja sibuk menghiasi kue buatannya, bukan hanya sekali dua kali Arsyad ke-dapur untuk menanyakan apakah ada yang bisa dia bantu, namun Azalea tidak mau mengizinkannya, katanya kue spesial.
"Udah jadi nih ustad," dengn gembira Azalea memberikan kue itu kepada Arsyad.
Arsyad tersenyum, lalu meraih kue itu, dari pagi hingga sore hari, Azalea bekerja sangat keras untuk membuat kue, bahkan wajah Azalea yang putih harus terlihat semakin putih ketika di kotori oleh tepung.
"Coba," Azalea mengambil kue itu, lalu menyuapi suaminya. "Gimana? Ustad gimana rasanya?" Tanya Azalea penasaran, Arsyad tidak memberikan ekspresi yang membuat Azalea yakin bahwa kue nya enak.
"Wah! Kue nya enak banget ay," ucap Arsyad membuat senyum Azalea mengembang.
"Beneran?" Tanya Azalea sedikit tidak yakin. "Aku mau coba," Azalea berniat merasakan kue itu, namun dengan segera Arsyad mengangkat kue itu tinggi-tinggi.
"Katanya spesial buat suami, kok masih mau minta?"
"Dikit aja ustad," pinta Azalea dengan wajah memelas.
"Dikit aja ya ay, aku suka soalnya."
Azalea mengangguk, melihat Arsyad sudah menurunkan kuenya lalu menaruhnya ke atas meja, dengan segera Azalea mengambil kue itu lalu merasakannya.
"Kok beda rasanya ya?" Tanya Azalea kepada Arsyad ketika rasa kue itu tidak sama dengan kue yang biasa dirinya beli.
"Apa nya yang beda ay? Enak kok."
"Ustad bohong! Padahal gak enak," Azalea melihat kembali bahan yang tadi dia sempat campurkan kedalam kue itu.
Arsyad terkekeh pelan melihat wajah Azalea. "Enak sayang, apapun itu, selagi buatan kamu, pasti enak."
Mendengar itu, Azalea melihat Arsyad sekilas, lalu kembali melihat bahan-bahannya.
"Padahal udah benar loh ustad."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYAD DAYYAN
Teen Fiction(SUDAH TERBIT) "Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku tak akan menduakanmu apalagi mentigakanmu, aku ingin engkau menjadi khobar tunggalku...