25. Penyusup

40 5 1
                                    

"Dunia memang kerap mengkhianatimu. Tapi, jika memiliki orang yang menyayangimu, entah itu kekasih atau keluarga, kamu tidak akan pernah jatuh." — Lee Yeon from drama Tale of The Nine Tailed 1938
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

" — Lee Yeon from drama Tale of The Nine Tailed 1938

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

25. Penyusup

Akhir-akhir ini insomnia yang diderita Mevia semakin parah. Ia bahkan perlu menggunakan sedikit obat tidur. Kepalanya juga sering pusing akibat efeknya.

Hari minggu yang tenang biasanya sering ia habiskan di rumah. Jika teman-temannya tidak mengajaknya pergi untuk sekadar bersenang-senang, ia akan lebih suka berada di rumah sambil menonton film Netflix.

Karena Reny sudah pulang sejak kemaren sore, cowok itu yang menyiapkan sarapan pagi. Mevia berjalan ke dapur dengan sempoyongan karena masih jam 8 dan ia baru bangun.

Di sana Reny sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Cowok itu cukup mahir dalam memasak tapi jauh lebih beragam Mevia jika dalam urusan memasak berbagai macam menu. Mevia yang sering berada di rumah sendirian dan Reny hanya memberikan uang untuk keperluan sehari-hari—membuat dia melakukan semuanya secara mandiri.

Ia mengambil segelas air putih dan duduk di ruang makan yang ada di dekat dapur. Mengingat kejadian dan perkataan Reny yang sudah lama—dan tidak ia sadari, ia mengamati kakaknya dengan penuh selidik. Pasalnya cowok itu seperti menyembunyikan sesuatu. Ia perkata padanya bahwa ia sendiri yang akan menyelidiki kematian kakaknya dan mencari tahu keberadaan Venix yang menghilang. Tapi Mevia belum bergerak sama sekali. Ia terlalu bersemangat di kehidupan sekolah barunya.

Kali ini ia baru menyadari sesuatu—yang jelas seperti dirinya ditarik semakin dalam untuk mengungkap hal itu.

Semuanya seperti bukan kebetulan semata. Pertama adalah Reny dulu pernah mengatakan jika Neara ditemukan tewas tanpa sebab dan ditemukan di halte depan SMA Alphard O'Hanan. Semoga Reny tidak berbohong tentang itu sebab ia tidak menemukan bukti atau petunjuk terkait. Terlebih kasus itu sudah ditutup lama, sehingga informasi dan jejaknya seperti hilang ditelan waktu. Kedua, mengenai kepindahan Mevia yang terasa aneh. Bagaimana bisa kepala sekolahnya diancam jika ia tidak pindah sekolah ke SMA Vellfire Neara? Pasti ada alasan dibaliknya.

Ketiga, yang paling penting dan menjadi kunci utama adalah secarik kertas yang diberikan sosok bertopeng aneh tadi malam. Ia masih menyimpan kertas itu. Tulisannya ditulis bukan dengan tulisan tangan. Mevia yakin pasti sosok itu menulisnya dengan mesin tik kuno—bukan hasil print out dari komputer. Ia tahu pasti sebab Reny memiliki benda itu. Kamera digital kuno, mesin tik, bahkan sepeda antik era abad pertengahan tersimpan di gudang. Reny bilang benda-benda itu adalah milik Venix.

LOS(V)ER: You Live SucksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang