"Menderita karena kejahatan lebih baik daripada melakukannya." — Cicero dalam Tusculanae Disputationes
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.40.5 The Royal Blue Period (Bagian 2)
"Apa berani aja nggak cukup untuk bisa bertarung di samping lo, ha?" tanya Kenjiro.
"Lo tahu sendiri jawabannya." balas Rivanno. Cowok itu akhirnya keluar dari aula. Reggae melihat sekilas Kenjiro dengan ekspresi datar sebelum dia keluar juga mengikuti Rivanno.
"Tujuan tawuran kalian dengan tiga aliansi geng itu hanya untuk memastikan, apakah gue bener-bener udah mati atau nggak." ucap Rivanno di tengah langkah kakinya menuju lobby sekolah ini.
"Jadi, itu artinya yang mereka tahu sekarang lo udah mati?" balas Reggae mendapat anggukan singkat.
Rivanno menghentikan langkahnya dan menoleh serentak pada Reggae. "Tunggu sebentar. Lo pernah bilang ke gue kalau lo dulu pernah membunuh seseorang waktu SMP dan jadi narapidana. Gimana bisa seorang kriminal masuk akademi militer?"
"Bokap gue seorang komandan. Jadi, catatan kriminal gue dihapus sama dia. Gue bisa masuk karena dia." balas Reggae dengan enteng.
"Apa bisa seperti itu?" Rivanno bertanya, heran.
"Hukum di negara ini banyak celah. Selama lo bisa berkuasa dan punya koneksi. Semua bisa dilakuin." balas Reggae kembali.
Rivanno tersenyum kecil mendengarnya. "Kasus lo hampir sama kayak gue. Gue juga punya temen yang kerja di biro kepolisian pemerintah. Dia yang menghapus semua catatan kriminal dan jejak kejahatan yang pernah gue lakuin dulu."
"Temen lo punya pangkat setinggi itu? Apa jabatannya sangat tinggi?" tanya Reggae.
"Lumayan," Rivanno membalas. Ia hendak mengatakan sesuatu, sebelum pintu aula di sisi mereka terbuka kasar dan Kenjiro disusul ketiga temannya yang lain muncul.
"Sekuat apapun lawan gue, gue nggak akan pernah berpaling! Jadi, gue mohon izinkan gue ikut lo!" Cowok itu kekeuh tetap pada niatnya. Agra muncul beberapa saat kemudian. Mengatakan hal yang sama.
"Seenggaknya kita nggak ngelawan mereka langsung di garis depan kan? Apa nggak ada tindakan kecil yang bisa kita lakuin buat lo?" ujar Agra serius.
"Apa itu artinya lo juga bisa aja mati? Makanya lo memilih Reggae." ucap Renault.
"Gue pernah hampir mati berkali-kali. Jadi, gue nggak akan mungkin bisa dikalahkan semudah itu." balas Rivanno.
-oo0oo-
"Sepertinya Rivanno tidak akan pernah kembali pada kalian. Dia sudah mati."
"Jaga mulut lo, sialan!!" Kenjiro mendesis penuh aura membunuh. Perkataan Damian mengundang tanda tanya bagi mereka.
Damian tersenyum kecil atas reaksinya. Ia mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Benda berwarna hitam seperti dompet mungkin?
"Kalian pasti menduga bahwa yang datang tadi adalah polisi benar, bukan? Iya, kalian benar. Kami memang polisi." Benda hitam itu ia buka dan menunjukkannya di udara. Mereka semua terkejut melihat apa yang ada di sana. Itu adalah lencana emblem khas seorang polisi lengkap dengan kartu identitas resmi di bawahnya.
"Kami semua memilikinya. Benda ini asli dan terdaftar secara rahasia bahwa kami adalah polisi. Tapi, kami bukan polisi semacam itu seperti yang kalian pikirkan." Lanjut Damian.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOS(V)ER: You Live Sucks
AçãoRivanno Zikri Reeyandra, ketua geng Avigator sekaligus pemegang kendali sekolah khusus laki-laki paling brutal di kota Jakarta. 𝑫𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒊𝒏𝒊, 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒎𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒂𝒋𝒂𝒊𝒃𝒂𝒏, 𝒂𝒌𝒔𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒆𝒃𝒂𝒓𝒌�...