Halo selamat datang di lapak starkym_
Ini murni dari otak aku ya...
Maaf, apabila ada kesamaan nama, tempat, hari, dan waktu.
gak perlu banyak drama lagi, ayo kita baca!
***
Hari ini, di Jakarta Pukul 06.33, Senja baru saja bangun dari tidurnya, namun ia merindukan sosok bintang dalam hatinya yang dimana setiap pagi pasti akan membangunkannya untuk pergi ke sekolah, namun kini senja harus mandiri, karena sosok itu telah pergi.
Tak ingin berlama lama di ranjang, Senja segera turun untuk mandi agar tak terlambat pergi ke sekolah.
Hari ini adalah Senin dimana setiap pelajar SMA harus memakai seragam putih abu. Di setiap seragam tentunya ada bet yang terpasang di bagian kanan depan baju, dan itu terpasang di seragam yang ia kenakan hari ini dan bertuliskan Niskala Senja Almahera, saat ingin mencoba mengikal rambut yang hitam legam itu, ternyata ikat rambut yang sedang Senja cari hilang entah kemana, alhasil ia membiarkannya terurai begitu saja.
Lalu agar tak terlalu pucat ia memakai bedak tabur yang berada diatas meja samping tempat belajar, dan ditambah dengan sedikit polesan lip tint agar bibir nya tidak hitam, tak lupa juga untuk memakai parfum.
Setelah selesai berpakaian rapi sesuai hari, Senja membersihkan ranjang tempat tidurnya terlebih dahulu, yang dimana itu adalah rutinitas dari dini sampai ia berumur 17 tahun.
Setelah selesai, Senja mengambil tas sekolah yang tergeletak diatas meja belajar, lalu membuka pintu kamar dan mencari sosok yang selama ini menggantikan peran orangtuanya, beliau adalah adik dari Ibu Senja yang biasanya dipanggil dengan Bi Sum.
"Bi sum," panggilku dengan berteriak karena tak melihat sosok yang kucari di toko depan.
"Bibi disini Al," jawab Bibi dari arah belakang, ternyata beliau sedang mencuci baju.
"Bi, aku pamit dulu ya," ucap Senja dengan menyalimi tangannya.
"Iya hati hati," balas Bi Sum, setelah itu Senja pergi ke samping toko milik Bibi, untuk mengambil alat transportasi yang ia gunakan ketika pulang-pergi ke sekolah.
Senja menaikinya dan mulai mengayuh sepeda yang berwarna biru itu, dan ada ranjang kecil di depan, ia bersenandung kecil sambil menikmati indahnya pagi hari ini.
Jam menunjukkan pukul 06.55 Senja baru sampai di halaman depan sekolah SMA Mahardika, tempat dimana ia memperoleh ilmu.
Saat tiba dikelas Senja hendak mencari topinya didalam tas, namun ia tak menemukannya dan ia pun panik, mau beli tapi tidak bawa uang saku, akankah ia akan jadi bahan tertawaan hari ini?
Saat Senja mulai frustasi, ia melihat topi disodorkan didepan wajahnya, Senja pun bingung dan melihat siapa yang menyodorkan topi itu, ternyata dia, seorang ketua bola basket disekolah ini juga wakil ketua kelas di kelas XI IPS 2 yang memiliki nama Afgarion Senandika, Ia berperawakan badan yang tegap dan tinggi, juga memiliki wajah yang oval.
"Pake aja, hari ini gw jadi petugas bendera," katanya.
Belum sempat Senja mengucapkan terimakasih namun ia sudah nyelonong pergi keluar kelas.
Senja lupa bahwa hari ini adalah giliran kelasnya yang menjadi petugas upacara dan ia mendapat bagian sebagai koor, hampir saja Senja menjadi bahan tertawaan hari ini tapi terselamatkan karena dia.
***
Upacara rutinitas setiap Senin untuk memperingati jasa pahlawan yang telah gugur untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia telah selesai dan Senja berniat ingin mengembalikan topi yang tadi dipinjamkan kepadanya.
"Afgar," panggil Senja saat melihat punggung yang tadi meminjamkan ia topi, dan saat itu pula ia menoleh kebelakang lalu Senja pun bergegas menuju Afga.
"Makasih topinya," ujar Senja kepada Afgar dengan memberikan topi itu.
"Iya sama sama," balas Afgar lalu ia pergi meninggalkan Senja disitu sendiri.
Karena jam pelajaran juga akan segera dimulai Senja pun segera memasuki kelas agar tak ketinggalan pelajaran.
Hari ini jam pertama diisi oleh Bu Etty seorang guru matematika.
"Gila capek banget, pagi pagi udah dikasih sarapan matematika aja," keluh Senja
"Jangan kebanyakan ngeluh Senja, mending matematika sih, daripada bahasa Inggris," ujar seorang gadis yang duduk di samping Senja dia adalah Azura, bertubuh tinggi tapi masih kalah denganku, berbadan cantik layaknya seorang model, dan juga ekonomi keluarganya yang terjamin. Senja bersyukur Tuhan masih memberinya seorang teman yang sangat sayang padanya walaupun kasta mereka beda jauh.
"Mending bahasa Inggris sih Ra daripada matematika," ucap Senja membalas pernyataan Azura dan menirukan nada bicaranya.
"Ya jelas, kemampuan Lo kan ada dalam pelajaran bahasa Inggris Ja," kata Azura dan itu membuat Senja tersenyum menampakkan gigi putih bersih dan tertata rapi yang ia miliki.
Saat ingin berbincang kembali, Bu Etty terlihat memasuki kelas.
"Selamat pagi anak anak langsung saja ya kita ulangan harian hari ini," sapa Bu Etty dan langsung dilanjut dengan kegiatan pembelajaran hari ini.
Senja yang mendengar kata ulangan itu mendadak lesu dan diketahui oleh Azura.
"Kenapa Ja, sakit?" Tanya azura, seketika Senja mendapat ide bagus.
"Iyanih, gw sakit, anterin ke UKS yok," balas dan ajaknya, dan itu membuat Azura tak percaya lalu ia menempelkan telapak tangannya di dahi Senja
"Bohong Lo," ucap Azura dan itu membuat Senja terkekeh.
Sudah cukup gurauan pada pagi ini saatnya kini berpikir bagaimana cara menyelesaikan angka angka yang berada dalam kertas ini.
"Waktu 35 menit, kalau gk selesai tetap harus dikumpulkan," ujar Bu Etty, dan itu membuat semua siswa siswi dikelas ini segera mengerjakan soal soal yang ada di hadapannya masing masing.
***
Setelah berkutat dengan angka kali ini giliran berkutat dengan bahasa asing, namun itu mudah bagi Senja karena ia amat suka dengan mapel yang satu ini.
"good morning sir," kalimat sapaan itu terdengar serentak saat melihat pak Ardian memasuki kelas dan beliau yang sudah selesai meletakkan bukunya diatas meja.
"Good morning everyone, How are you today?" Balas dan tanya pak Ardian.
"We are fine, thank you and how about you?"
"I'm fine, nice to meet you."
"Nice to meet you too."
"Ok everyone, open your books to page 56, for the evening, please read the material" kata pak Ardian yang meminta Senja untuk membaca materi pada halaman 56. Pelajaran pun terus berlangsung hingga bel istirahat berbunyi.
***
"Kantin atau mau ke mana Ja?" Tanya Azura kepada Senja setelah pak Ardian keluar dari ruang kelas karena bel istirahat telah tiba.
"Gw mau ke perpustakaan aja Ra, tapi kalo Lo mau kekantin, gw gpp kok sendiri," Balas Senja.
"Yaudah ayo gw temenin," balas Azura lalu menggandeng tangan Senja untuk pergi ke perpustakaan.
Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju perpustakaan, namun saat perjalanan ke perpustakaan ia melihat dia main bola basket dari lantai atas sekolah ini, dengan lincah dan keren di lapangan indoor.
Ingin sekali hati kecil Senja melihat nya main secara langsung, namun di satu sisi ia tak ingin terlalu mencolok dihadapannya.
***
Segitu dulu ya
Ingat tinggalkan jejak, jangan sampai seperti maling
Haha maling gk tuh (≧▽≦)
Oke, see you next part

KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa yang lelah
Novela JuvenilNiskala Senja Almahera, seorang gadis yang ingin sekali memiliki rumah, namun definisi rumah yang tidak berbentuk bangunan. Akankah ia mampu mewujudkan keinginan itu? Start : 1 September 2023 Finish : -