00'04

1.9K 92 6
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tok!
Tok!

"Permisi" Suara sapaaan itu membuyarkan fokus ke-4 pria di dalam ruangan itu.

"Masuk" Titahnya.

"Ada apa bram? " Tanya seseorang yang duduk di kursi dengan santainya.

"Ini, saya mau ngasih laporan keuangan bulan kemarin" Ujarnya sembari menyodorkan berkas.

"Loh kok ke saya? Bukannya ke jeonghan? " Herannya.

"Ekhem pak, tuan jeonghan kan ada di sini" Ujar sekertaris pribadi jungho.

"Hadeuh papi, kebiasaan pikun" Ejek jeonghan tanpa dosa.

Bugh! Joshua menepuk punggung jeonghan.

"Kok bener banget! " Ujarnya lalu jeonghan, joshua tertawa lepas bersamaan.

"Mas gak ikutan" Ujar Seungcheol sembari menatap sang papi yang sudah menatap kedua insan di depannya yang sedang tertawa lepas.

"Papi potong uang jajannya terus papi tambahin kerjaan kalian 2 kali lipat! " Tekan sang papi yang sudah kesal.

Keduanya berhenti tertawa dengan segera lalu menatap papinya dengan sangat terkejut.

"Oh apa kurang? " Goda sang papi.

"PAPI!! " Teriak keduanya bersamaan.

"Papi tuh gak bisa diajak bercanda ya!? " Tanya jeonghan dengan kelabakan.

"Papi, jangan anggap serius amat! Hidup dibawa santai! " Ujar joshua menambahkan.

Keduanya terlihat seperti seorang yang akan dijatuhi hukuman berat tanpa alasan yang jelas. Sementata itu junho tersnyum licik.

"Makanya jangan suka goda papi, ntar dosa" Peringat sang papi. Sementara kedua insan itu mengangguk cepat.

Sementara pak bram, sekertaris pribadi jungho- Taecyeon, dan Seungcheol hanya tertawa di dalam hati melihat tingkah ayah dan anak ini.

"Bawa ke mari berkasnya" Ujar jeonghan.

"Baik, saya permisi" Ujarnya lalu pergi meninggalkan ruangan yang cukup besar itu.

"Saya juga balik dulu, masih banyak kerjaan" Ujar Taecyeon sembari terkekeh.

"Ngapain buru-buru di rumah kan gak afa yang nunggu!?" Sindir junho.

"Setidaknya saya gak manja kaya bapak" Ujar Taecyeon.

"Saya gak manja, tapi sayang. Secara istri saya cakep saya takut ada yang negerebut istri saya" Ujar junho panjanh lebar.

Taecyeon sedikit terkekeh "kalau nyonya ada yang ngerebut, artinya cowok itu lebih tampan dari bapak! " Sindir Taecyeon.

Junho terus mengoceh,mengeluarkan berbagai alasan dan sumpah serapah untuk Taecyeon. Taecyeon tak menggubris dan keluar sembari masih terkekeh.

"Pi! Ayo lanjut! " Bujuk joshua.

"Oh iya! " Ujarnya lalu kembali melihat layat komputer yang cukup besar itu.

"Akh lucu! " Jerit joshua

"Screenshot! Screenshot! " Jerit jeonghan.

"Astagah! " Kaget Taecyeon belum 30 menit lalu ia keluar dari ruangan itu penampakan aneh sudah ia lihat di ruangan besar itu.

Junho yang duduk di kursinya. Dengan jeonghan yang berdiri di belakang kursi junho menghadap ke arah komputer, ia mengigit bibir bawahnya dengan muka yang merah. Joshua yang berlutut di depan meja kerja junhodengan jarak yang sangat dengan layar. Seungcheol yang duduk di meja, wajahnya terlihat santai, namun tangannya mengepal sangat kuat hingga memerah.

Seventeen // BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang