Teman-teman author yang baik hati, maaf buat kalian nunggu yaa!!!
.
.
.
.
.
.
.
"El" Panggil jevano.
"Iya no kenapaa? " El yang hendak keluar dari kelasnya menghentikan langkahnya seketika.
"Eh... Kenapa berhenti si el? " Protes ryu yang harus ikut menghentikan langkahnya.
"Dipanggil jevano" Bisik el pada ryu.
"Setan modus" Sirik Ryujin.
"Ini ternyata pulpen lo kmrn keselip dibuku gue" Ujar jevano. Tangannya terulur memberikan
"Ohh makasih ya no" El segera mengambil pulpen miliknya dari genggaman jevano.
Setelah itu Ryujin dengen segera menarik lengan el.
"Eh! Ryu aku kaget loh! " Ucap el yang lengannya di tarik tiba-tiba oleh Ryujin.
"Hehehe... Maaf ya. Gue dah laper el" Ucap Ryujin dengan tampang tak bersalah.
Saat ini el menemani ryujin makan. El hanya memesan jus buah. Sementara ryujin memesan mie ayam.
"Woi! Anjirlah gue cariin di kelas" Aries datang dengan nafas tak beraturan.
"Ba-bagi jusnya ya el" Ucapnya. El belum sempat menjawab namun aries sudah menyeruput minumannya tersebut.
"Woi! Minuman orang" Tegur ryujin.
"Ntar gue ganti duitnya el" Ucap aries.
"El... Lo kemarin kerkom di rumahnya jevano? " Tanya aries.
"Iya. Kenapa? " Tanya el.
"Gapapa, gue kira di rumah lo"
"Enggak kok, di rumah jevano. Kamu tau dari mana? " Tanya el.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. Aries membuka handphonenya. Menampakan sebuah akun ig milik seseorang.
"Tau dari sec account jevano" Ujar aries.
Ryujin yang terkejut langsung menyambar handphone milik aries.
"Anying! Sejak kapan dia punya sec account!? " Kaget ryu.
"Eii....Gak mungkin el ini mah" Ujar ryujin yang masih tidak percaya.
"Tapi... Aku make ini kemarin" Ujar el menunjuk pakaian yang dipakai gadis di foto tersebut.
"Lah bener berarti" Ucap aries dengan senyum manis.
'Ya Tuhan, saingan ku berkurang' batinnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen // Brothers
FanfictionTau grup seventeen? Bayangin gimana kamu jadi adek perempuan satu-satunya diantara laki-laki yang sukanya bercanda gak masuk akal itu. Kehidupan penuh teka teki yang dirasakan leona di hidupnya bersama para abangnya yang gak ada warasnya.