≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥≥
"El semangat dong!! " Ryu dengan gemas menyemangati el yang dari tadi hanya terduduk lesu
"Neng ryujin main yok" Suara seorang cowok yang memanggil nama ryujin.
"Ryu di panggil noh" El melirik ke segala arah mencari seseorang yang memanggil nama ryujin.
Saat el melihat ke arah ryujin tiba-tiba seorang laki-laki muncul dan merangkul ryujin dengan amat brutal.
"Woi anjir gue sesek chan! " Ryu memberontak memukul lengan pria itu yang melingkar di lehernya.
"Wess lama gak ketemu, kangen gak? " Tanya pria itu dengan santainya tanpa mempedulikan ryu yang masih memberontak.
"Eh neng geulis, anak baru? " Tanya haechan lalu segera melepas rangkulan dan menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan el.
"Woi jangan ganjen sama temen gue! " Ryu segera menepis tangan haechan yang terulur pada el.
"Orang mau kenalan doang" Haechan mendengus sebal.
"Namanya leona" Ryu mewakili el untuk menjawab pertanyaan haechan.
"Ohh, mirip si dinosaurus kelas sebelah ya" Haechan berbicara asal.
"Weh, iya ya" Ryu melirik el dengan saksama.
"Udah selesai urusan keluarga? " Tanya ryu pada haechan yang sedang membuka kotak bekal milik ryu.
"Uwdaw sewelasi, riwbet bangwet uwruswan kewluargwanya" Haechan menjawab dengan mulut penuh kue bolu yang ryu bawa untuk bekal.
"Ditelen dulu kuda! " Ryu merespon dengan ketus.
"Makasih ya ryu, eh jevano di sini juga!" Haechan mengembalikan kotak bekal ryu ke tempatnya segera merjalan ke arah belakang meja jevano.
"Ck sialan! " Ryu menggerutu.
>>>>>>>>>>>
"El gue duluan ya! " Ryu pulang lebih dahulu dari el.
El hanya mengangguk tipis, lalu kembali membereskan barangnya.
Setelah dirasa sudah semua barangnya masuk ke dalam tas nya, el bergegas keluar kelas dan berjalan ke tempat parkiran seperti biasa.
El berjalan di Koridor sekolah yang sepi, melihat beberapa anak yang sedang bermain basket di lapangan.
"Leona! Le! " Seseorang memanggil nama el dari belakangnya.
El berbalik untuk melihat orang yang memanggil dirinya.
'Lah ngapain? ' batin el bingung. Tapi saat pandangan el beralih, ia menyadari bahwa pria itu membawa sebuah totebag dan el yakin itu adalah miliknya.
Pria itu mencoba mengatur nafasnya "i-ini totebag lo, ketinggalan di kelas tadi" Pria itu menyerahkan totebag milik el.
"M-makasih" El mengambil totebag itu dari tangan jevano.
"Pulang sama siapa? " Tanya jevano dengan nafas yang masih ngos-ngosan.
"S-sama sopir" El mengambil botol minum miliknya yang masih penuh laku memberikan pada jevano.
"Nih minum dulu" El menyodorkan botolnya.
"Makasih, eh- botol lo? " Tanya jevano.
"Iya, kenapa? "
"Masih penuh, lo isi ulang atau emang belom lo minum? " Jevano bertanya sembari meneguk minum dari el.
"Belum gue minum kok" El mengambil botol minum miliknya yang di berikan oleh jevano.

KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen // Brothers
FanfictionTau grup seventeen? Bayangin gimana kamu jadi adek perempuan satu-satunya diantara laki-laki yang sukanya bercanda gak masuk akal itu. Kehidupan penuh teka teki yang dirasakan leona di hidupnya bersama para abangnya yang gak ada warasnya.