🍃🍃🍃

603 66 4
                                    

  Brian berdiri di balkon sambil menghela nafasnya ..Brian menghirup udara malam yang menyejukkan tubuhnya..kopi yang ingin di teguknya ternyata sudah habis ,Brian meletakkan gelasnya di atas meja.

Perkataan bright siang tadi saat brian ke kantornya cukup membuatnya pusing .. sepertinya dia memang harus kuat menghadapi Talia.

Tiba tiba sebuah tangan lembut memeluk tubuhnya dari belakang " mas ngapain disini ..ayo masuk ..di luar sangat dingin"

" mas pengen disini dulu..kamu masuk gih tidur aja mas ntar lagi "

" beneran nih ? gapapa ya metari tidur duluan"

" iya sayang " ucapnya sambil mengelus punggung tangan itu.

Metari melepaskan pelukannya lalu masuk kedalam ..ia tak benar benar tidur metari lebih dulu bermain ponselnya lalu memejamkan matanya.

Brian menatap sekelilingnya hingga tatapannya tak sengaja menengok orang orang berbaju hitam " ternyata rumah ku di awasi oleh manusia juga ".

" dia senekad itu ternyata..andai saat itu dia tidak mengancam ku seperti itu mungkin aku sudah mengusirnya dari rumahku ..tapi aku takut..aku tak ingin kehilangan dunia ku "

" hahh aku mengantuk ..semoga besok baik baik saja ".

Brian merebahkan tubuhnya lalu memeluk metari dari belakang,metari menyentuh punggung tangan itu sambil mengusapnya agar Brian semakin terlelap.

Sedangkan di keluarga yang satunya bright dan metawin duduk termenung menatap televisi nyala yang ada di kamar mereka.

" mas ,tadi metari datang kerumah "

" hmm Brian juga tadi ke kantor mas "

" mereka lagi ada masalah yakan mas "

" iya sayang ..kayak kita dulu ..disamperin ulat bulu "

" gila banget ya tuh cewek ..nekad banget" sahut metawin.

" ya kayak si Mita dulu lah 11 12 mereka "

" kamu bilang apa mas ke Brian tadi siang ? "

" mas cuma bilang ..hadapi ..nanti di bantu "

" mas gak ada bilang yang lain gitu ? "

"  Adaa..tapi rahasia hehe "

" hmm..meta juga bilang gitu ke metari ..hadapi aja ..lawan aja gapapa jangan diam nanti dia makin merajalela"

" iya metari harus galak juga kayak kamu .. soalnya metari kalem kalem anti ribut "

" dihh tapi iya sih kudu galak "

" udah ah tidur aja yuk " ajak metawin.

" selamat malam mami " - bright.

" malam juga dad " - metawin.

*

*

*

  Pagi harinya metari turun untuk membuat sarapan tapi saat turun Talia sudah berada di dapur.

Metari tak menyapa sebab metari mengganggap nya tidak ada ..metari sibuk dengan kegiatannya pagi ini.

" percuma kau masak ..Brian tidak akan memakan masakanmu"

" bukan urusanmu" ketus metari.

" hanya memberitahumu saja kan kasian kalau gak di makan " ledek Talia.

Seorang laki-laki yang ditunggu oleh metari dan Talia pun turun ..Brian tersenyum dan duduk di kursi untuk sarapan .

" mas ini makanannya" metari meletakkan piring berisi nasi dengan lauk ke depannya.

" sayang kamu makan ini saja ..ini roti kesukaan kamu "

Brian bimbang ..ia lebih ingin memakan nasi dari pada roti.

" mas ini loh nasi nya ..nanti keburu telat"

" metari ..hari ini mas sarapan roti ya "

Metari mengangguk lalu menyuap nasi ke mulutnya dengan perasaan yang sedih.

" Mana roti mu ? "

Talia tersenyum lebar dan memberikannya pada Brian ..Talia sangat senang Brian melahapnya sampai habis.

"Sayang jangan lupa minum susunya..aku ke toilet dulu "

Begitu Tasya berlari ke toilet metari langsung menyuapi Brian " sayang ..mas dibawain bekel kan ? ".

" iya udah metari Tarok tuh di dalam tas"

" udah udah ..mas makan di kantor aja nanti ketauan " sahut Brian.

" iya sayang..aku kedepan dulu Tarok ini ke mobil " balas metari.

Metari buru buru keluar dan meletakkan tas bekalnya di dalam mobil " oke aman "

Lalu masuk kedalam rumah dengan melenggang sambil menghela nafas lega.

Talia telah kembali bersamaan Brian yang bangkit dan akan ke depan..

" sayang ..mas pergi dulu ..hati hati ya dirumah  "

" iya mas ..kamu juga hati hati ..jangan ngebut ya "

" kenapa malah kau yang nyahut ? " Bentak Talia .

Metari kaget " ya dia pamitan denganku ..apa aku salah untuk menjawab ?dasar aneh ..yaudah mas sana berangkat..hati hati ya sayang ".

Brian mengangguk ingin memeluk tapi Talia menatap tajam padanya " brengsek".

" yaudah mas pergi " Brian langsung masuk sebelum Talia memeluknya.

" Brian lupakah sama ancaman ku waktu kemarin "

" dia segampang ituu dekat metari dihadapan ku "

" apa dia melupakannya ? "

" jika iya berarti dia memang siap kehilangan metari dan sella "

" aww ternyata membantu juga "

" Aku telpon pacar dulu ah ..selama tinggal di rumah Brian aku belum pernah menghubunginya " .

*

*

" Mau Sampai kapan ? "

" sampai dia merasa tinggi hahahha "

" jangan bersembunyi lagi "

" oke "





MISELLA PUTRI CEMPAKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang