"Aku percaya cinta. Aku hanya tidak percaya ada orang yang mencintaiku."— Kaluna Amora.
5. Modus Semesta
Liam mengernyitkan dahi ketika melihat Naya yang sedang berdiri di depan gerbang dengan mulut yang menggerutu tak jelas.
"Naya?" panggil Liam hingga Naya menoleh kepadanya.
"Papa!" Naya memajukan bibir lalu berlari kecil kearah Liam. Wajah cewek itu memberengut kesal dengan tangan yang bergelayut manja di tangan kekar Liam.
"Ngapain di sana? Luna kemana? Kok nggak ada?" tanya Liam yang baru menyadari ketidakhadiran Luna.
"Tau tuh, pagi-pagi udah dijemput sama cowok dan ninggalin aku!" jawab Naya kesal. Liam semakin tak paham dengan penuturan cewek itu.
"Cowok? Siapa?" tanya Liam lagi. Naya mengedikan bahu.
"Cowoknya anak geng motor, Pa. Tampangnya aja kayak berandalan gitu," tutur Naya memanas-manasi. Liam mengusap wajahnya dengan kesal. Pagi ini moodnya hancur tak tersisa. Tanpa sadar, ia berjalan menuju mobilnya sambil menarik Naya dengan kasar hingga membuat cewek itu sedikit susah menjaga keseimbangan badannya.
Bahkan, saat melajukan mobil pun Liam sudah sangat tersulut emosi hingga mobil yang di kendarainya melaju dengan sangat cepat.
•Semesta•
Calvin membulatkan matanya sambil menepuk pundak El yang berada di sampingnya dengan heboh melihat pemandangan mengejutkan pagi ini. Bukan hanya Calvin, ketiga sahabatnya juga; Gara, El dan Jevan sama terkejutnya melihat Semesta yang sedang memarkirkan motor dengan cewek yang berada di boncengannya.
"ANJIR! KIW KIW, BANG ESTA UDAH PUNYA GANDENGAN, EUY!" seru Calvin diiringi dengan tawa yang membludak.
Jevan mengernyitkan dahi, berusaha untuk memperjelas penglihatannya saat melihat muka cewek yang bersama Semesta. "Luna? Anjing, hoki banget, tuh, anak! Dapatin murid baru!"
Gara menjilat bibir bawahnya yang terasa kering. "Kalau begitu modelnya, gue juga mau," katanya dengan diiringi kekehan kecil. Calvin menatap Gara dengan sinis membuat Gara semakin melebarkan tawanya.
"Ren, nih, Ren! Cowok lo main cewek lagi!" kata Calvin seolah-olah sedang memberitahukan kepada pacar Gara tentang niat jahat cowok itu.
"Canda, aelah! Mau gimana pun, yang ada di sini cuma Oren," ucap Gara sambil menunjuk dada kirinya dengan ekspresi tengil. Calvin menanggapi omongan sahabatnya dengan muka yang seolah-olah mau muntah.
Dari parkiran SMA Rajawali, Semesta turun dari motornya. Matanya menatap kearah sahabatnya yang sedang duduk di bangku di pinggir lapangan utama sambil cekikikan dengan pandangan yang tertuju padanya dan Luna. Sudah dipastikan setelah ini ia akan menjadi bahan gosip trending dikalangan anak Helios.
"Thanks buat tumpangannya. Gue duluan," kata Luna. Namun, belum sempat Luna melangkahkan kakinya, sebuah tangan kekar lebih dulu menahan tangannya.
"Apaan?!" Luna menatap Semesta dengan muka datarnya.
"Kelas kita sama. Kenapa nggak bareng aja?" tanya Semesta. Cowok itu menyengir sementara Luna masih tetap dengan wajah datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA
Teen Fiction"Antara luka dan kita." Terkenal sebagai wakil ketua geng motor yang terkenal kejam dan kasar. Tapi, kebanyakan orang tidak tahu akan sisi malaikat seorang Semesta Adelio Zayden. Cowok misterius yang selalu memendam semuanya sendirian. Hanya orang t...