SEMESTA-11

23 5 0
                                    

11. Tawuran

Seperti malam-malam biasanya, markas Helios adalah rumah ternyaman untuk sekedar melepas penat. Disini, tempat ajaib yang menyimpan bermacam-macam spesies manusia dengan tingkah spesial mereka. Seperti saat ini, Gara sedang memijat pangkal hidungnya yang terasa cenat-cenut karena markas Helios sudah seperti kebun binatang. Suara kokokan Rembo dan eongan Eca terdengar memekakkan telinga.

"Bos, jangan gila dulu, bos!" Calvin mengipasi Gara dengan kipas plastik bermotif gambar ayam. Cowok itu prihatin melihat keadaan bosnya yang sepertinya akan terserang depresi berat.

Kembali terdengar kokokan Rembo yang melengking. Gara menghembuskan nafas kasar. Mata elang yang terpejam itu terbuka, menatap kearah Calvin dengan tajam. "Pin, mending lo tidurin si Rembo atau gue sama Jeje bakal sembelih dia sekarang juga?" ancamnya.

Jevan yang merasa namanya dipanggil pun mengangkat kepalanya yang tadi sedang menonton tutorial di google; cara agar mengubah amarah menjadi skin mobile legend. Cowok itu menyeringai tipis. "Boleh juga, tuh, kebetulan gue belum makan. Malem-malem gini enaknya makan Rembo bakar,"

"ENAK AJA LO BERDUA!" Calvin langsung menggendong ayamnya sambil mengusap bulu hitamnya itu. Rembo itu adalah ayam yang ia beli pada saat ia masih duduk di bangku kelas 10, saat di pasar malam ia melihat pedagang ayam warna-warni yang konon kata orang hanya bertahan untuk beberapa hari saja. Tapi, Calvin membuktikan bahwa opini itu salah besar. Buktinya, ayam yang dulunya berwarna merah muda itu berubah menjadi ayam dengan bulu hitam dan diberi nama Rembo No Limit, katanya biar jadi ayam sultan.

Semesta menggelengkan kepalanya. Pada malam ini, ia membawa anak gadisnya, Eca, ke markas Helios. Semua anggota Helios harus tau si cantik berbulu putih itu. Eca duduk manja diatas pangkuan sang babu, Semesta. Kucing betina itu sedang menjilati paw berwarna merah mudanya dengan manja.

"Cantik banget anak gue!" puji Semesta mengacak bulu putih tebal Eca.

"Pada nggak waras lo pada, nyet!" murka Gara.

Calvin melirik sahabatnya itu dengan sinis. "Emang lo waras?"

Tanpa ragu Gara mengangguk. Cowok itu bersedekap dada dengan wajah angkuh membuat Calvin ingin sekali menendang spesies manusia satu ini langsung ke akhirat.

"The Devils ngajak tawuran malam ini."

Semua atensi keempat cowok itu langsung tertuju pada El yang sedari tadi diam sambil memainkan benda pipih yang ada di genggamannya. Cowok itu mendongak dengan alis yang terangkat. "Terima atau tolak?"

"Geng-nya si Setan, bos?" tanya Calvin pada Gara.

Gara mengangguk. Tatapan cowok itu berubah menjadi serius, di malam ini, The Devils yang diketuai oleh Selatan— saudara tirinya — kembali mengibarkan bendera perang dengan Helios. geng itu seolah tidak punya malu walaupun telah dicap pengecut oleh sesama perkumpulan motor yang lain. Selama ini, Helios tidak mempunyai musuh sama sekali. Hanya The Devils yang selalu memancing keributan dengan Helios karena beberapa alasan.

Pada angkatan dua belas yang diketuai oleh Devan — anak dari Jonathan, rekan Sera  yang membangun Helios — The Devils yang pertama kali memulai perang dengan Helios. Mereka saat itu menghancurkan markas Helios pada dini hari malam itu dan membakar jaket resmi Helios, hingga membuat seluruh angkatan dari angkatan satu sampai angkatan sekarang yaitu angkatan empat belas tentu saja tidak terima nama baik serta harga diri Helios direndahkan.

"Kabarin semua anggota malam ini dan kumpulin di markas. Kita terima tantangan si Setan itu," jawab Gara mengundang sorakan bahagia dari anak-anak Helios yang saat itu ikut menyimak.

Semesta mengalihkan pandangannya pada Eca yang saat itu turut menatapnya. Cowok itu harus membawa Eca kemana? Meninggalkan Eca sendirian di markas adalah pilihan yang sangat salah, karena bisa saja kucing kesayangannya itu diculik orang yang berniat jahat. Lima menit setelah itu, saat semua orang sedang sibuk menelpon dan mengabari anak-anak Helios untuk bersiap, Semesta malah menelpon ojek online untuk mengantarkan Eca ke suatu tempat.

SEMESTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang