Jaemin kalut saat melihat Jisung yang dibawa masuk ke ruang ICU, dia menatap para perawat. "Panggilkan dokter terbaik yang ada dirumah sakit ini!"
"Tapi tuan Na..."
"Lakukan perintahku! Aku tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk kepada istri dan anakku, jika kalian menolak maka aku akan membuat rumah sakit ini ditutup untuk selamanya!" Ancam Jaemin, dipikirannya saat ini hanyalah keselamatan untuk Jisung dan anaknya.
Semuanya menjadi panik saat mendengar ancaman Jaemin, mereka buru-buru memanggil dokter terbaik. Dokter itu masuk ke ruangan ICU, Jaemin yang berada diluar duduk dengan gelisah, air matanya mengalir deras, tangannya mengepal sembari berdoa agar anak dan istrinya selamat.
Butuh sekitar 2 jam Jaemin menunggu hingga akhirnya dokter keluar dari ruangan tersebut.
"Bagaimana keadaan istri saya?" Tanya Jaemin.
"Keadaannya tidak baik, tuan Jisung mengalami pendarahan di kepalanya, untung hal itu bisa diatasi. Saya juga sudah menjahit luka tusukan yang diderita tuan Jisung, tapi saat ini kita harus mengambil tindakan untuk kondisi bayi dan juga ibunya,"
"Ada apa?"
"Terdapat lebam dibagian perut dan punggung tuan Jisung akibat dari tendangan keras yang dilakukan secara berulang-ulang, saya harus segera melakukan operasi guna menyelamatkan bayi dan tuan Jisung. Jadi kemungkinan bayi anda akan lahir secara prematur dan kondisinya akan sedikit lebih lemah karena sang ibu yang kehilangan banyak darah..."
"Lakukan apapun itu asalkan ibu dan anaknya selamat!"
Sang dokter mengangguk mengerti, dia kembali memerintahkan kepada para perawat untuk menyiapkan kamar operasi, dia akan berusaha keras untuk menyelamatkan Jisung dan juga anaknya.
Setelah semuanya selesai Jisung buru-buru dibawa ke ruang operasi, Jaemin tidak henti-hentinya berdoa. Dia tidak akan tenang sebelum Jisung dan bayinya dinyatakan selamat.
Jaemin menunggu sampai 7 jam lamanya, setelahnya dia melihat dokter yang keluar dari ruangan tersebut.
"Bagaimana?"
"Semuanya baik-baik saja, tuan Jisung akan sadar dalam beberapa jam lagi sedangkan bayi anda akan dibawa ke ruang inkubator. Anda bisa melihat bayi anda di sana, lalu tuan Jisung akan dipindahkan di dekat ruang bayinya!"
Jaemin bersyukur nyatanya istri dan anaknya selamat, tuhan masih mengizinkan dirinya untuk bahagia dengan keluarga kecilnya yang sempurna itu.
Jaemin buru-buru berjalan menuju kamar Jisung, dia menatap Jisung yang masih terpejam. Jaemin mengecup lengan Jisung yang tidak terpasang infus.
"Aku akan membalaskan semua rasa sakit yang kamu rasakan Jisung, aku akan membalasnya berkali-kali lipat." Setelahnya Jaemin pergi menuju ruangan bayinya.
Dia melihat bayi kecil itu masih memejamkan matanya dengan tenang, Jaemin menangis melihat makhluk kecil itu sudah harus merasakan penderitaan hingga membuatnya lahir sebelum waktunya.
"Ayah memang ingin kau cepat-cepat keluar, tapi bukan dengan cara seperti ini. Ayah berjanji setelah kamu bisa keluar dari sini ayah akan memanjakan dirimu, sebelum itu ayah harus membalas mereka yang telah menyakitimu dan juga bunamu. Ayah pergi dulu, kamu baik-baik di sini, Ayah menyayangi dirimu!"
Jaemin mengusap air matanya, dia kemudian menelepon Eunsan agar membawa penjaga untuk menjaga bayinya dan juga Jisung yang masih belum sadarkan diri.
Setelah Eunsan datang, Jaemin bergegas pergi, dia harus membalas apa yang diperbuat Wina kepada keluarga kecilnya yang manis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Cold Man
Fanfiction🆃🅰🅼🅰🆃 Jisung adalah seorang pemuda penyayang yang dipaksa menikah dengan pemuda dingin seperti Jaemin. #1 - JaemSung (enggak tau sampai kapan, tapi pernah nomor 1)