Jaemin masih memandang wajah memerah Jisung yang menatapnya tajam, Jisung masih berusaha untuk melepaskan diri dari ikatan Jaemin.
"Lepaskan aku sialan!" Pekik Jisung.
Jaemin mengacuhkan Jisung, jemarinya bermain di daerah puting Jisung yang masih terbalut kaos merah. Jaemin mencubit dan meremas dada Jisung membuat Jisung mendesah.
"Eumhhh lepashh," desis Jisung memberikan peringatan kepada Jaemin yang tentunya dianggap angin lalu oleh Jaemin.
Jaemin mengoyak kaos merah Jisung, tangannya melepaskan sabuk yang mengikat kaki Jisung. Jaemin sekarang berada di antara kedua kaki Jisung.
Jaemin mengelus kaki, mencium betis hingga ke paha bagian dalam Jisung yang masih berbalut celana pendek berwarna hitam itu. Tangannya mengelus daerah selangkangan Jisung, hal itu tentunya membuat Jisung bergedik sedikit takut.
"Shh, lepaskan aku!"
Jaemin masih tidak menjawab, dirinya dengan sekali sentakan menarik celana Jisung, hingga pemuda yang telah menyandang status sebagai nyonya Na itu bertelanjang.
"Tenang dan nikmati hukuman mu." Tukas Jaemin dengan pandangan mata yang benar-benar tidak dapat Jisung artikan.
Jaemin mendekatkan ke area perpotongan leher Jisung, mengecup, menyesap hingga menggigit leher mulus Jisung.
"Arghh ini sakit!" Pekik Jisung saat merasakan gigi Jaemin mencoba merobek kulit lehernya.
Acuh, tak ada jawaban Jaemin malah semakin mengencangkan gigitannya. Membuat Jisung merintih kesakitan, hingga perlahan Jisung merasakan bahwa lehernya benar-benar terluka.
Jaemin terus memberikan tanda dengan cukup kasih, menyesap dan menggigit seluruh permukaan tubuh Jisung. Menciptakan tanda merah yang mungkin saja tidak bisa dihilangkan dalam beberapa hari bahkan minggu.
"Arghh ini sakithhh!" Teriak Jisung saat Jaemin dengan sengaja menggigit putingnya.
Jisung merasa bahwa putingnya pasti sudah lecet saat ini. Sibuk menangis dan merintih karena perbuatan Jaemin, Jisung tak menyadari bahwa jemari Jaemin mencoba melesak masuk ke dalam lubang miliknya.
"Arghh sakithh lepashh!" Teriak Jisung saat Jaemin tanpa aba-aba bahkan tanpa penitrasi menembus lubangnya dengan dua jarinya.
Jisung menangis, teriakan di ruang tamu terdengar nyaring. Walaupun sudah pernah berhubungan intim tetap saja sakit rasanya jika tidak melakukan penitrasi terlebih dahulu.
Jaemin menyesap bibir Jisung dengan kasar, jemarinya dia gerakkan membuat Jisung semakin menangis karena rasa sakit.
Jaemin benar-benar kejam, bahkan dia tak segan menambah jarinya membuat Jisung semakin kesakitan. Dalam ciuman panasnya Jisung mencoba berteriak.
Jisung menolak ciuman mereka, Jaemin menjadi kesal. Dia tidak pernah ditentang dan saat ini pria yang menyandang status sebagai pasangan hidupnya malah menentang kehendak dirinya yang begitu mutlak? Tidak bisa dibiarkan.
Jaemin menggigit lidah Jisung membuat Jisung semakin menangis karena sakit yang luar biasa, tidak punya pilihan lain Jisung menerima ciuman itu walau ada rasa anyir darah akibat lidahnya yang terluka.
Ciuman itu semakin kasar dan menuntut begitu juga dengan jemari Jaemin yang semakin mempercepat gerakannya di lubang Jisung membuat Jisung benar-benar merasa kesakitan.
Air matanya terus mengalir, wajahnya semakin memerah. Pasokan udara Jisung semakin menipis membuat Jaemin melepaskan ciuman mereka.
"Haaaaa... Sakithhh lepashhh ini begitu sakithh!" Pinta Jisung, dirinya sudah tidak ada tenaga untuk melawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Cold Man
Fiksi Penggemar🆃🅰🅼🅰🆃 Jisung adalah seorang pemuda penyayang yang dipaksa menikah dengan pemuda dingin seperti Jaemin. #1 - JaemSung (enggak tau sampai kapan, tapi pernah nomor 1)