MWCM-30 (End)

3.9K 300 28
                                    

Jaemin telah selesai membersihkan dirinya, seluruh orang yang ingin mencelakakan keluarga kecilnya telah mendapatkan balasannya, saham perusahaan keluarganya juga perlahan menurun bersamaan dengan kehancuran keluarga Kim.
Perusahaan keluarga Kim terkena kasus perdagangan manusia, serta pencucian uang.

Jika ditanya apakah Jaemin puas maka jawabannya tidak, dia sama sekali merasa bahwa ini tidak cukup. Sejujurnya Jaemin ingin menghabisi mereka semua dengan tangannya sendiri tetapi dia tahu bahwa Jisung tidak ingin Jaemin membunuh orang lain.

Jaemin menatap bayangannya di cermin, dia tersenyum senang akhirnya semuanya sudah selesai, sekarang dia bisa fokus terhadap keluarga kecilnya.

Drttt! Drttt!

Dering ponsel berbunyi, Jaemin menatap ponselnya yang menunjukkan nama Eunsan, Jaemin mengangkat ponselnya.

"Ada apa?"

"Tuan, cepatlah datang kemari! Tuan Jisung mengamuk ketika bangun!"

Jaemin langsung berlari, wajahnya kini menampilkan khawatiran. Jaemin buru-buru mengendarai mobilnya, dia mulai berpikir buruk, ada sedikit rasa sesal dalam hatinya karena meninggalkan Jisung seorang diri.

15 menit kemudian Jaemin telah sampai di rumah sakit, dia berlari menuju ruangan Jisung. Ketika sampai Jaemin langsung membuka pintu kamar Jisung. Dia melihat Jisung yang sedang dipegangi oleh perawat, Jisung mencoba melepaskan infus yang ada ditangannya.

Jisung terus saja memberontak hingga tangan yang diinfus mulai mengeluarkan darah, Jaemin menjadi sangat khawatir saat melihat keadaan Jisung yang berantakan.

"Sayang, ada apa?" Tanya Jaemin.

Jisung menatap Jaemin, air matanya tumpah. "Anakku? Di mana anakku? Apakah aku kehilangan anakku?"

Jaemin mendekati Jisung, mendekap tubuh rapuh itu, dia memberikan kode kepada orang-orang agar pergi dari ruangan ini, menyisakan dirinya dan Jisung.

"Sayang, tenanglah! Anak kita baik-baik saja, dia hanya terlahir lebih cepat sehingga dia perlu berada di ruang inkubator, kita bisa membawanya pulang ketika kondisinya sudah stabil." Jaemin mengelus punggung Jisung.

"Benarkah? Bayiku aman?"

"Iya, bayi kita aman!"

Jisung menangis lega, dia bahagia karena bayi yang ia perjuangkan ternyata tidak meninggalkan dirinya. Tadi saat terbangun Jisung langsung memegang perutnya, dia merasa aneh karena perutnya sudah tidak buncit, pikiran buruk mulai menyerang dirinya, Jisung takut bahwa dia tidak bisa mempertahankan buah hatinya untuk kesekian kalinya.

"Bawa aku ke sana! Aku ingin melihat anakku," ucap Jisung dengan suara yang bergetar.

Jaemin sebenarnya enggan membawa Jisung yang sedang seperti ini tetapi jika tidak dituruti maka sama saja dengan memperburuk keadaan sang istri yang tidak stabil.

Wajar jika Jisung terguncang seperti ini, Jisung pernah kehilangan satu bayinya lalu Jisung juga mengalami beberapa pukulan yang pastinya membuat Jisung trauma. Karenanya Jaemin harus memahami keadaan saat ini.Walaupun semuanya terasa sangat berat, tetapi keluarga mereka telah selamat dari orang-orang jahat.

"Baiklah, kita akan ke sana, tentunya setelah tanganmu diobati, bayi kecil kita pasti tidak ingin melihat ibunya terluka seperti ini bukan?" ucap Jaemin dengan lembut, dia memberikan pengertian kepada Jisung.

Jisung mengangguk, Jaemin langsung memanggil perawat yang telah berjaga di depan pintu. Saat perawat masuk Jaemin agak menjauh mengambil kursi roda untuk digunakan Jisung, dia takut luka jahitan pasca melahirkan Jisung terbuka sebenarnya dia tadi juga takut karena Jisung yang memberontak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Married with Cold ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang