...
“James.. Sayang, ayo bangun hm, sudah hampir malam, apa kau tidak lapar? Kau pasti belum makan-kan sebelum pulang tadi siang,”seru Net dengan suara berat-nya yang terdengar serak.
Ia baru saja terbangun dari tidur-nya, sedangkan James kekasih-nya masih tertidur nyenyak disamping-nya.
Sama sekali tidak terbangun dalam tidur-nya.
Seperti saat ini, biasa-nya James kekasih-nya adalah seseorang yang mudah dibangun-kan.
Tapi kini, sama sekali tidak ada balasan.
Hal itu membuat Net jadi sedikit cemas.
Menyentuh pelan lengan putih mulus itu, Net kembali berseru membangun-kan James.
“Sayang, ayo bangun,”
Jantung Net entah mengapa berdebar kencang, melihat tidak ada pergerakan apa-pun dari kekasih-nya benar-benar membuat-nya takut.
Dengan cepat ia beranjak duduk, tangan-nya bergerak membawa kepala James pada pangkuan-nya.
Memeriksa keadaan kekasih-nya.
Deru nafas-nya masih terlihat normal, begitu juga dengan denyut nadi-nya.
Hanya saja, kenapa kekasih-nya tak kunjung bangun?
“Sayang, jangan seperti ini, ayo bangun na~”kali ini suara Net terdengar bergetar.
Mengusap sayang helaian rambut James, kepala-nya merunduk, hanya untuk membubuh-kan kecupan kecil-nya pada dahi sang kekasih.
“Maaf-kan aku.. Aku sadar, perbuatan-ku tadi sangat keterlaluan, maaf-kan aku sayang, ayo bangun,”
Tanpa sadar air mata itu meluruh disudut mata Net.
Kurang ajar sekali.
Tapi Net sama sekali tidak ada niatan untuk menghapus-nya, meski-pun air mata-nya menetes pada sisi wajah cantik James.
Meraih tangan kanan putih-nya, memberikan kecupan penuh kasih-nya.
“Aku mencintai-mu, sayang.. James, ayo bangun!”suara Net sedikit meninggi.
Telapak tangan-nya bergerak menepuk-nepuk pelan kedua pipi James.
Net menggeleng-kan kepala-nya brutal, tidak bisa dibiar-kan.
Jika sudah seperti ini, tanda-nya James bukan lagi tertidur, melainkan kehilangan kesadaran-nya.
Membenar-kan kembali posisi tidur James, Net melompat turun dari atas tempat tidur.
Ia berlari keluar dari dalam kamar-nya, lalu kembali masuk dengan membawa sebuah wadah dan handuk kecil.
Memasukki kamar mandi, untuk mengisi wadah itu, yang akan ia gunakan untuk mengelap tubuh James kekasih-nya.
Net melangkah kembali kearah tempat tidur, menurun-kan selimut yang menutupi tubuh James sebatas pinggang ramping-nya.
Dengan telaten, Net mengelap tubub bagian depan James, hingga tangan-nya berhenti bergerak, saat menyadari tinggal tubuh bagian belakang James sang kekasih yang belum ia lap.
Menarik nafas-nya dalam, Net merubah posisi berbaring James yang terlentang menjadi memunggungi-nya, bersamaan dengan kedua mata-nya terpejam erat.
Luka memar memanjang, hasil dari segala perlakuan-nya beberapa saat lalu terpampang jelas pada punggung sempit itu.
Net bahkan tidak berani membuka mata-nya, namun ia harus melakukan-nya.
“S-sayang.. Maaf~”lirih-nya, saat mata tajam-nya melihat dengan jelas luka memar dipunggung putih mulus itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑳𝒊𝒕𝒕𝒍𝒆 𝗦𝗣𝗔𝗖𝗘 [END]
FanfictionNet mempunyai seorang kekasih bernama James, yang menurutnya nyaris sempurna. Tapi ternyata.. James, kekasihnya, tidak sesempurna itu. Hal itu dikarenakan, James mengindap Little Space Syndrome. Dimana hal itu terkadang membuat seseorang yang mengal...