EKSTRA PART II

1.1K 73 33
                                    

...

Tiga tahun kemudian..

“M-ma.. Ma..”seruan suara yang terdengar lucu itu memenuhi seisi rumah.

Tepukan tangan penuh riang itu mengiringi-nya.

Celotehan khas anak kecil terus menghiasi dapur itu.

Menemani pemuda cantik yang tengah memasak makan siang untuk keluarga kecil-nya.

James, menoleh dengan senyuman hangat-nya.

“Tunggu sebentar sayang,”kata-nya.

Pada sosok mungil yang terduduk riang dikursi khusus-nya.

Memandangi-nya dengan kedua bola mata-nya yang bulat.

“M-ma.. P-paa~”celotehan itu kembali terdengar.

James tersenyum manis, ia merasa lebiu hidup sekarang.

“Ya.. Papa-mu akan segera pulang sayang, kita akan makan siang bersama seperti biasa, tunggu-lah sebentar lagi oke?”balas James.

Seakan-akan ia mengerti, apa yang simungil itu ucap-kan.

“Nyam?”

“Hm, nyam.. Mau kan?”tanya James, setelah meletak-kan satu mangkuk sup ayam yang ia buat keatas meja makan.

Yang ditanya bertepuk tangan lagi, kali ini lebih keras.

“Au! Au!”sahutan lucu itu membuat James gemas ingin mengiggit pipi bulat-nya.

“Kalau begitu diam oke? Jangan banyak bergerak seperti itu, nanti jatuh dari kursi,”

Dan ajaib-nya, simungil itu langsung berhenti bergerak-gerak.

James tertawa lagi.
“Lucu-nya.. Ian anak siapa?”tanya-nya.

Yang ditanya memiring-kan kepala-nya, menatap James lekat.

“Pa.. Pa? Mm.. Ma.. Ma?”

Abian Arthur. Bocah laki-laki yang baru berusia satu setengah tahun.

Kulit-nya tidak putih, tapi tidak juga gelap, pipi-nya bulat, rambut-nya hitam kecoklatan, begitu juga dengan mata-nya, dihiasi dengan bulu mata-nya yang panjang, alis-nya tebal, dengan hidung bangir-nya yang kecil, terakhir, bilah bibir-nya yang penuh.

Kulit-nya tidak putih, tapi tidak juga gelap, pipi-nya bulat, rambut-nya hitam kecoklatan, begitu juga dengan mata-nya, dihiasi dengan bulu mata-nya yang panjang, alis-nya tebal, dengan hidung bangir-nya yang kecil, terakhir, bilah bibir-nya yang ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

James tersenyum senang.
“Good boy! Kalau begitu, nanti akan dapat hadiah dari Papa! Apa Ian senang?”

Dua gigi kelinci mungil itu terlihat, saat James mengatakan akan mendapat-kan hadiah.

“Aaaaa lucu-nyaaaaa~”James berseru gemas.

“Mau gendong, tapi tangan masih kotor, Ian tunggu disini ya?”

Kedipan mata beberapa kali James dapat-kan dari Abian.






Yang diri-nya dan Net adobsi dari sebuah yayasan anak, atas usulan ibu Net, tepat satu setengah tahun lalu, kala Abian masih bayi.





𝑳𝒊𝒕𝒕𝒍𝒆 𝗦𝗣𝗔𝗖𝗘 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang