CHAPTER 12 : Tteokbokki

1.4K 89 19
                                    

...

James merengut kesal, sicantik milik sitampan itu tengah merajuk, karena pada akhir-nya ia hanya bisa berdiam diri diatas tempat tidur, dikarena-kan pergulatan mereka yang kembali berlanjut sampai pukul setengah sebelas.

Sarapan pagi berupa nasi goreng buatan-nya itu bahkan baru mereka makan.

“Sayang.. Maaf na~”rayu Net, mengecup lembut kedua punggung tangan yang ia genggam erat itu.

“Aku marah dengan Phi Net!”

Net mengusap-usap pelan punggung tangan itu dengan ibu jari-nya.

“Iya, tidak apa-apa kalau mau marah, tapi dimaaf-kan dulu aku-nya,”kata Net dengan raut memelas-nya.

Sumpah demi apa-pun ia kelepasan tadi

Niat-nya hanya ingin melanjut-kan kegiatan mereka semalam sebentar saja, ia justru melakukan-nya bersama dengan James kekasih dalam kurun waktu berjam-jam.

Bayangkan saja, mereka melakukan-nya pada pukul setengah delapan pagi.

Rasa perih pada hole-nya James justru semakin terasa perih

Namun tak dapat dipungkiri, jika James juga sangat menikmati pergulatan mereka pagi ini.

Hanya saja karena rasa perih itu menjadi dua kali lipat membuat-nya kesal pada Net.

Hole-ku semakin terasa perih karena Phi!”sungut-nya kesal.

Menarik kasar tangan-nya dalam genggaman Net kekasih-nya.

Net tersenyum maklum, sejak apa yang dialami oleh james beberapa waktu lalu, ia jadi lebih bisa mengendali-kan emosi dalak diri-nya terhadap James kekasih-nya.

“Iya, Phi yang salah.. Maaf hm? James-nya Phi mau apa? Nanti Phi belikan,”bujuk rayu-nya kembali keluar, Net bahkan menyebut diri-nya sendiri dengan panggilan 'phi,' salah satu cara yang selalu ia gunakan untuk membujuk James kekasih hati-nya.

Hingga bibir plum didepan-nya mengerucut lucu.

“Phiii...”rengekan khas itu keluar, menanda-kan kalau diri-nya berhasil membuat kekasih-nya tidak lagi marah pada-nya.

Net terkekeh gemas, menarik tangan itu agar sang empu-nya masuk kedalam pelukan-nya.

“Ya sayang.. Kenapa hm?”

Sesekali bibir-nya bergerak mengecup pelan helaian rambut yang terasa harum itu.

Aroma shampoo favorite kekasih-nya menyeruak manis.

“Aku mau makan tteokbokki, apa boleh..?”cicit-nya pelan.

Tangan-nya membalas pelukan kekasih-nya seerat yang ia bisa.

“Tapi itu pedas sayang,”

Karena memang makanan khas korea selatan itu memakai cabai.

Net yang tahu betul kekasih-nya tidak tahan pedas mana bisa ia membiar-kan kekasih-nya memakan makanan pedas itu, atau perut-nya akan sakit jika ia membiarkan-nya.

“Tapi aku mau Phi..”rengek James dengan lucu-nya.

Wajah-nya mendongak keatas, untuk melihat wajah tampan didepan-nya.

“Boleh ya? Sekali ini saja.. Pleaseeee~”pinta-nya, dengan mata mengerjap beberapa kali, sengaja melakukan-nya agar Net mau menuruti keinganan-nya kali ini.

Bibir-nya bahkan dengan tanpa ragu mengecup salah satu sudut bibir Net.

Yang mau tidak mau menuruti keinginan kekasih-nya.

𝑳𝒊𝒕𝒕𝒍𝒆 𝗦𝗣𝗔𝗖𝗘 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang