...
“Eungh..”
James melenguh pelan, kedua mata-nya menyipit saat cahaya matahari menyorot kearah-nya melalui kaca jendela kamar.
Tubuh-nya bergerak pelan, bersamaan ringisan kecil itu terdengar.
“Ssh.. Perih..”
Mengingat semalam bukan hanya satu kali mereka melakukan-nya.
Net kekasih-nya menggempur diri-nya habis-habissan, hanya kerena rindu, sebab sudah cukup lama mereka tidak melakukan-nya.
Ia bahkan tidak tahu berapa kali mengeluar-kan cairan-nya.
Berbeda dengan Net yang masih dapat ia hitung berapa kali cairan itu memenuhi hole-nya.
Yang jelas mereka berhenti melakukan-nya tepat pada pukul dua dini hari.
Dan mereka baru tertidur—lebih tepat-nya Net baru tertidur pada pukul tiga.
Karena lelaki itu bergegas membersih-kan diri, juga membersih-kan tubuh penuh keringat-nya yang terasa lengket.
Sedang-kan diri-nya sendiri sudah jatuh tertidur karena merasa sangat lelah.
Menoleh-kan kepala-nya kesamping kanan-nya, Net kekasih-nya masih tertidur nyenyak.
James tersenyum dalam diam-nya, memandangi wajah tampan itu sepuas-nya.
Jemari-nya menelusuri wajah tampan itu yang terpahat sempurna.
James tersenyum semakin manis, wajah-nya mendekat, mengecup pelan dahi itu.
Setelah-nya ia bergerak turun dari tempat tidur dengan perlahan.
Ia ingin membuat sarapan untuk mereka berdua, kalau saja diri-nya sanggup, mengingat bagian belakang tubuh-nya terasa perih saat ia bergerak.
“Sudah lama tidak melakukan-nya.. Ternyata rasa-nya sama sakit-nya seperti pertama kali melakukan-nya..”gumam-nya pelan, saat berhasil turun dari atas tempat tidur.
Memakai bathrobe yang tergeletak diatas lantai, James berjalan perlahan menuju kamar mandi.
Ia akan mencuci wajah-nya dan menggosok gigi, lalu bergegas membuat sarapan pagi untuk-nya dan Net.
•••
“Apa yang harus aku buat? Ah, kapan terakhir kali aku membuat sarapan?”bingung James.
Tangan-nya bergerak membuka lemari es didepan-nya, hanya ada sosis, bakso, telur dan beberapa bumbu masakan lain-nya.
James tersenyum simpul, melihat-nya.
“Nasi goreng sosis dan bakso saja, aku harap Phi Net suka..”Ia meraih semua bahan-bahan masakan yang ia perlukan, membawa-nya menuju pantry.
Dengan gesit-nya James menguasai dapur apartement mereka.
Sesekali ia akan bersenandung riang, pagi ini terasa berbeda bagi-nya.
“Sedang memasak apa hm?”
Suara berat terdengar serak itu membuat James terjengit kaget.
Disusul pelukan hangat itu ia dapat-kan dari belakang tubuh-nya, kecupan kecil itu terasa dileher jenjang-nya.
James menoleh dengan kedua mata yang membulat lebar.
“Phi Net?”
Dibalas senyuman manis oleh lelaki berstatus-kan kekasih-nya itu..
“Selamat pagi sweetheart..”bisik Net dengan manis-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑳𝒊𝒕𝒕𝒍𝒆 𝗦𝗣𝗔𝗖𝗘 [END]
FanfictionNet mempunyai seorang kekasih bernama James, yang menurutnya nyaris sempurna. Tapi ternyata.. James, kekasihnya, tidak sesempurna itu. Hal itu dikarenakan, James mengindap Little Space Syndrome. Dimana hal itu terkadang membuat seseorang yang mengal...