...
“Sayang.. Aku sudah selesai, sekarang giliran-mu..”seru Net, yang baru saja keluar dari kamar mandi, dengan bathrobe abu-abunya.
James yang tengah duduk bersandar pada headboard, menoleh kearah Net.
“Umh! Iya Phi..”balas-nya.
Kepala-nya menunduk, saat mata-nya melihat dada bidang Net sang kekasih yang terbuka itu terlihat basah.
Saat lelaki itu hampir saja melepas-kan bathrobe itu dari tubuh-nya.
James menjerit dengan spontan-nya.
“Phi Net! Jangan dibuka!”Net menoleh heran, dahi-nya menggernyit tipis.
Ia yang sudah berdiri didepan lemari pakaian berbalik menghadap kearah kekasih-nya itu.
Yang sudah turun dari tempat tidur mereka.
“Kenapa tidak boleh dibuka? Aku mau memakai pakaian-ku sayang,”kata-nya, dengan nada bingung-nya.
James menggeleng-gelengkan kepala-nya.
“Bukan tidak boleh, tapi tunggu sampai aku masuk kedalam kamar mandi saja!”“Kenapa memang-nya?”
Net jadi semakin heran akan kelakuan kekasih-nya.
Kenapa sih?
Biasa-nya juga ia bebas membuka pakaian-nya didepan James..
“Aku malu!”
“Hah?”
Net mengerjap beberapa kali mendengar dua kata itu keluar dari bilah bibir James kekasih-nya.
Sedikit-nya merasa geli akan dua kata itu.
Aku malu?
“Hahaha..! Sayang, kenapa malu? Aku bahkan sudah teramat sering memperlihat-kan tubuh-ku tanpa pakaian didepan-mu, kau lupa?”
Tawa itu keluar begitu saja dari Net, kaki-nya melangkah mendekat kearah James, tangan-nya menarik pinggang ramping itu untuk ia peluk erat.
“Kau sungguh merasa malu?”
Dibalas anggukan kepala oleh James.
Wajah-nya bersemu merah sampai ketelinga.
Gemas-nya...
Net sampai ingin menggigit kedua pipi putih yang kini memerah dengan lucu-nya.
“Kau lucu sekali..”
Lucu.
James jadi teringat saat syndrome-nya kambuh, Net sang kekasih sempat menyebut diri-nya lucu.
“Hei.. Kenapa diam?”tegur Net, seraya meremas pelan pinggang ramping yang ia peluk erat itu.
James terjengit kaget, bibir-nya membentuk seulas senyuman tipis, kepala-nya menggeleng kecil.
“Tidak apa-apa Phi..”
“Memikir-kan sesuatu?”tanya Net.
“Hm.. Ya,”
“Apa itu?”
“Aku teringat Phi juga menyebut-ku lucu saat syndrome-ku kambuh,”kata James dengan seulas senyuman kecil-nya.
Net ikut tersenyum, meski-pun hati-nya sedikit merasa getir, setiap kali mengingat kata 'syndrome,'.
“Ya.. Itu benar, kau memang lucu dalam keadaan apa-pun itu sayang,”seru-nya manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑳𝒊𝒕𝒕𝒍𝒆 𝗦𝗣𝗔𝗖𝗘 [END]
FanfictionNet mempunyai seorang kekasih bernama James, yang menurutnya nyaris sempurna. Tapi ternyata.. James, kekasihnya, tidak sesempurna itu. Hal itu dikarenakan, James mengindap Little Space Syndrome. Dimana hal itu terkadang membuat seseorang yang mengal...