...
“Phi Net.. Kenapa tidak besok atau satu minggu lagi saja kita pergi-nya?”
James berseru tanya pada sang suami, yang terduduk dengan tegap-nya disamping-nya.
Karena mereka sedang berada didalam pesawat pribadi milik keluarga Arthur, yang sekarang benar-benar telah menjadi keluarga-nya juga.
“Tidak sayang, itu terlalu lama, aku ingin malam pertama kita dijepang, bukan-kah itu adalah negara yang ingin kamu kunjungi?”kata Net menanggapi.
James menghela nafas-nya perlahan.
“Aku tahu.. Kalau jepang adalah negara yang ingin aku kunjungi.. Hanya saja.. Pesta pernikahan kita saja baru selesai beberapa menit lalu.. Harus-kah kita pergi-nya sekarang?”terang-nya.Karena memang benar ada-nya, bahwa pesta pernikahan mereka telah selesai beberapa menit yang lalu, tepat-nya pukul lima sore, karena setelah itu langsung melanjut-kan resepsi-nya disana juga.
“Lalu kenapa? Tidak apa-apa sayang.. Sepulang dari jepang nanti kita akan mengadakan pesta kedua, bagaimana? Kau mau?”
James mengangguk-kan kepala-nya pelan, seulas senyuman simpul ia berikan pada Net sang suami, kepala-nya memiring kekanan, bersandar pada bahu lebar sang suami sebelah kiri.
“Kalau begitu aku mau tidur saja ya Phi.. Bangun-kan aku kalau kita sudah sampai..”seru James, seraya menutup mata-nya.
Net tersenyum lembut mendengar-nya, tangan-nya bergerak merangkul erat pinggang ramping James sang istri.
Lalu membubuh-kan satu kecupan sayang-nya pada helaian rambut lebat itu.
“Tidur-lah sayang.. Aku mencintai-mu,”bisik Net dengan suara pelan-nya, melihat dengkuran halus James sang istri mulai terdengar.
•••
“Eungh~ Phi Neeet..”lenguh James dengan suara serak-nya.
Merenggang-kan otot tangan-nya yang terasa pegal.
Perlahan tapi pasti, kedua mata-nya mulai terbuka, melihat suasana yang asing menjadi hal pertama yang ia lihat.
James bergegas mendukkan diri-nya seketika.
“Phi Net!”jerit-nya memanggil.
Ini bukan lagi didalam pesawat! James tahu itu!
Lalu ini dimana?
Hingga terdengar suara gemercik air, James mengalih-kan pandangan-nya keasal suara.
Sampai suara Net sang suami terdengar.
“Iya sayang.. Kau sudah bangun hm? Aku sedang berada didalam kamar mandi.. Apa kau mau ikut?”
James menggeleng brutal hingga kepala-nya terasa pusing.
“Ya.. Aku sudah bangun Phi.. Hum? Tidak mau.. Aku nanti saja..”
Setelah-nya James beranjak turun dari atas tempat tidur.
Terkejut sekali saat pakaian yang ia kenakan.
“Cepat sekali sudah berganti pakaian saja..”gumam-nya.
Kaki-nya melangkah mendekat kearah jendela besar yang masih tertutup rapat oleh gorden dengan warna cream.
Ah, James mulai tersadar kalau mereka sudah tiba dijepang.
Tangan-nya bergerak menyingkap gorden itu, pemandangan langit yang masih nampak gelap memenuhi mata-nya.
“Ah, masih gelap sekali..”
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑳𝒊𝒕𝒕𝒍𝒆 𝗦𝗣𝗔𝗖𝗘 [END]
FanfictionNet mempunyai seorang kekasih bernama James, yang menurutnya nyaris sempurna. Tapi ternyata.. James, kekasihnya, tidak sesempurna itu. Hal itu dikarenakan, James mengindap Little Space Syndrome. Dimana hal itu terkadang membuat seseorang yang mengal...