...
“Ya, hallo Nam, ada apa?”tanya Net, pada sang penelepon, yang menghubungi kekasih-nya.
“Oh Phi Net.. Dimana Phi James? Apa dia tidak datang ke galeri?”
Net terdiam beberapa saat, tatapan-nya melirik kearah James yang sedang tertidur nyaman diatas tempat tidur-nya.
Usai puas bermain bersama dengan-nya, kekasih-nya itu jatuh tertidur.
Layak-nya balita pada umum-nya, akan tertidur jika sudah lelah setelah puas bermain.
“Um.. James tidak akan datang Nam, sampai beberapa hari kedepan, kau bisa menghandle galeri-kan? James selalu mempercaya-kan semua-nya pada-mu, ku harap kau bisa menjaga kepercayaan-nya, selagi dia tidak bisa datang,”
“Kenapa seperti itu Phi? Kenapa Phi James tidak bisa datang? Ah—seperti itu? Baik-lah Phi.. Aku akan menghandle galeri, serah-kan dan percaya-kan saja pada-ku!”
“James akan ikut pergi perjalanan bisnis bersama-ku, baik-lah, kalau begitu aku tutup telepon-nya ya,”
Meletak-kan kembali ponsel milik James diatas nakas.
Net beranjak naik keatas tempat tidur-nya.
Memandangi wajah damai James yang sedang tertidur.
Tangan-nya terulur untuk mengusap lembut helaian rambut-nya yang menutupi dahi mulus-nya.
Tatapan Net menyendu.
“Sayang.. Sampai kapan kau akan terus seperti ini? Aku merindukan-mu yang seperti biasa-nya, kembali-lah.. Aku mohon,”“Aku berjanji, tidak akan berbuat kasar pada-mu lagi, aku berjanji, akan selalu memanjakan-mu seperti biasa-nya, aku berjanji, jika kau kembali seperti sebelum-nya, aku akan mengajak-mu pergi berlibur kejepang, seperti yang kau ingin-kan beberapa waktu lalu..”
Kepala-nya menunduk dalam, Net menangis lagi.
Merubah posisi duduk-nya menjadi berbaring, membawa James kedalam pelukan-nya.
Menjadi-kan sebelah tangan-nya sebagai bantalan untuk kepala sang kekasih.
“Aku mencintai-mu sayang..”bisik-nya, sebelum pada akhir-nya ikut tertidur.
Dengkuran halus-nya terdengar pelan.
Bersamaan dengan masuk-nya Net kealam mimpi, mata jernih itu terbuka perlahan.
“Eungh.. Phi Net..”
•••
“Luka-nya...”
James meneliti punggung sempit-nya dalam pantulan cermin dikamar mandi.
Pakaian-nya ia angkat sedikit hanya untuk melihat luka memar dipunggung-nya yang sudah sedikit memudar.
James tersenyum getir.
“Apa Phi Net yang mengobati-nya? Kemarin.. Dia memukul-ku seperti seseorang tanpa ada-nya perasaan, dia..”James menjatuh-kan tubuh-nya pada lantai kamar mandi.
“Hiks.. Hiks.. Phi Net kenapa berubah menjadi kasar sekali pada-ku.. Dia..”
Dada-nya terasa sesak sekarang, mengingat kejadian kemarin, dimana Net kekasih-nya dengan tega-nya mencambuk diri-nya.
Sama sekali tidak pernah James duga, jika Net akan berbuat kasar seperti itu pada-nya.
Selama ini Net selalu memperlakukan-nya dengan lembut.
Tatapan-nya sama sekali tidak pernah tajam saat memandang-nya.
Net kekasih-nya itu selalu memandang-nya dengan tatapan penuh kasih dan cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑳𝒊𝒕𝒕𝒍𝒆 𝗦𝗣𝗔𝗖𝗘 [END]
FanfictionNet mempunyai seorang kekasih bernama James, yang menurutnya nyaris sempurna. Tapi ternyata.. James, kekasihnya, tidak sesempurna itu. Hal itu dikarenakan, James mengindap Little Space Syndrome. Dimana hal itu terkadang membuat seseorang yang mengal...