CHAPTER 15 : Present for You

937 79 6
                                    

...

Pukul setengah empat sore, Net sudah tiba dipelataran galeri seni milik sang kekasih yang berada dipusat kota.

Benar seperti yang kekasih-nya itu katakan, jika galeri seni-nya sedang ramai sekali akan pengunjung.

Net tentu saja ikut merasa bangga, melihat kesuksessan sang terkasih.

Beranjak turun dari dalam mobil-nya, dengan sebelum-nya Net mencabut cepat kunci mobil-nya, serta menyempat-kan diri-nya untuk merah kacamata-nya yang berada diatas dashboard mobil-nya, lalu memakai-nya.

“Susu say—eh, maksud-ku James sayang aku datang~”seru-nya.

Kemudian melangkah riang menuju pintu masuk galeri yang terbuat dari kaca.

Pintu yang dihias dengan lukisan-lukisan bunga itu—kini memasukki pandangan-nya lagi.

“Selamat datang.. Lho? Phi Net?”seru sebuah suara, menyambut dengan ramah-nya.

Dan sedikit terkejut kala yang baru saja melangkah masuk kedalam galeri adalah Net.

“Oh.. Hallo First.. Bagaimana kabar-mu?”sahut Net tak kalah ramah.

Pada pemuda berkulit putih didepan-nya.

“Aku baik Phi.. Oh iya, Phi Net mau bertemu Phi James? Dia sedang berada diruang melukis.. Mengajari pengunjung bersama Namping,”seru-nya memberitahu Net.

“Benar-kah? Kalau begitu.. Aku kesana ya? Kami harus pergi membeli kado untuk Yim..”kata Net.

“Waaa! Aku juga akan datang kepesta ulang tahun Phi Yim!”antusias Firstone Leano.

Net tersenyum simpul.
“Kau memang harus datang First, kalau tidak mau memdapat-kan omelan dari Yim,”

Kemudian berlalu meninggal-kan Firstone yang menggerutu pelan, menuju salah satu ruangan yang disebut-kan oleh Fisrtone, dimana kekasih-nya berada.

Net tentu tahu dimana letak-nya, dan ada ruangan apa saja didalam galeri seni milik kekasih-nya.

Karena diri-nya sendiri yang menemani James membuat  design interior untuk galeri seni-nya.

Mengabai-kan tatapan pengunjung lain-nya yang merasa terpesona melihat-nya.

Padahal Net hanya melirik datar dari balik kacamata hitam-nya.

Bibirnya-pun sama sekali tidak ada seulas senyuman terpatri disana.

Mengetuk pelan daun pintu ber-cat cokelat dihadapan-nya.

Mendengar kata 'masuk,' dari dalam bersuara merdu yang teramat dikenali-nya.

Net tidak bisa menahan senyuman-nya lagi.

Ceklek..

“Sayang? Aku datang..”

Melangkah masuk kedalam seusai pintu itu ia buka lebar.

Disambut dengan berpasang-pasang mata yang menatap-nya.

Namun tatapan mata Net tentu hanya tertuju pada James kekasih hati-nya.

Kedua mata itu membulat lebar, mungkin merasa tidak menyangka jika diri-nya menghampiri-nya kesini.

“Phi Net?!”seru James, beranjak berdiri dari posisi berjongkok-nya.

Didekat salah satu pengunjung yang sedang ia ajari dasar-dasar melukis.

Berjalan mendekat kearah Net, dengan kedua pipi putih-nya terlihat merona samar.

𝑳𝒊𝒕𝒕𝒍𝒆 𝗦𝗣𝗔𝗖𝗘 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang