19. juara? engga?

35 4 1
                                    

Gadis berambut hitam panjang yang diikat kuncir kuda, wajah cantik dan kulit putih. dengan kaos hitam pendek dan rok putih selutut. sedang terduduk manis di kursi belajar nya.

tangan nya membuka lembar per lembar buku pelajaran nya itu. sesekali ia berdecak kesal karena pelajaran yang ia pelajari tidak masuk ke otaknya.

"keadaan janu sekarang gimana ya, gak sabar minggu depan, janu bakalan tranplantasi ginjal" yuna, gadis itu menyimpan pena yang tadi ia pakai dan membawa tubuh nya ke kasur setia miliknya.

yuna merebahkan tubuhnya, lalu ia menekan nomor seseorang dan menunggu seseorang di seberang mengangkat telepon nya.

tidak lama, seseorang itu mengangkat telepon yuna.

"ah tante, janu gimana kondisinya sekarang?"

"alhamdulilah dia mau makan yun walaupun harus di paksa, ya ada kemajuan juga sih, tadi juga udah ga terlalu lemes tapi ya gitu"

"syukur deh, iya tante yuna mau minta maaf. kayanya yuna gak bisa sering sering kesana soalnya yuna besok udah mulai ujian"

"gak apa apa yun, kamu fokus dulu aja sama ujian kamu. biar janu, tante yang urus"

"makasih tante, yuna tutup dulu ya telepon nya"

"iya yun"

Tut..

♪ ♪

"ah gue udah belajar, tetep aja susah ujian nya" yuna mendumel melihat kertas ujian yang baru saja di bagikan oleh pengawas.

"kerjain aja yun, kertas ujian gak akan ngisi dirinya sendiri" celetuk jendra yang duduk tepat di belakang yuna.

yuna berdecak sebal dan menatap sinis ke arah jendra, sampai akhirnya ia mengerjakan kertas ujian nya juga. walaupun dengan sedikit pusing pusing.

"waktunya, lima menit" pengawas yang ber nametag eliya itu berkata lantang.

sontak siswa siswi yang mendengar nya melongo tidak mempercayai nya.

eliya terkekeh geli melihat ekspresi siswa siswi yang tidak terkondisikan.

"berChAnDa" katanya kegirangan

"kak, muak gue dengernya" yuna menatap eliya malas.

"sorry deh, udah cepet kerjain"

♪ ♪ ♪

Hari demi hari berlalu, beriringan dengan tumbuhnya rasa cinta yuna pada kekasih nya janu. dan beberapa hari lalu yuna dan murid lainnya selesai ujian.

yuna merasa lega karena tidak harus menatap dan mengerjakan kertas ujian lagi. namun disisi lain, yuna merasa hatinya dihantui oleh hasil nilai ujian nya nanti.

apa yuna bisa juara umum? atau bahkan juara kelas pun tidak sama sekali? entahlah, hasilnya baru akan keluar besok.

iya, besok.

Wissen School memang sudah biasa memberikan hasil ujian kepada murid-murid nya dengan waktu singkat.

sehingga, murid-murid disana tidak perlu menunggu lama untuk melihat hasil kerja keras nya masing masing.

kembali kepada yuna, kini ia sedang menatap indahnya langit malam ciptaan tuhan.

yuna berdiri di belakang batas balkon nya, kepalanya mendongak melihat bintang bintang yang kala itu sedang bersinar terang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Melting -iceshin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang