Saat Ahra terbangun pada pagi berikutnya, dia menemukan sisi tempat tidur di mana Sehun berada semalam sudah kosong. bahkan, Ahra bisa merasakan bantal yang dia sentuh itu sudah cukup dingin, menandakan Sehun sudah pergi dari sana cukup lama.
Ah, dia mungkin sedang berolahraga sebentar, Ahra pikir. Jadi dia tidak terlalu memikirkannya.
Ahra sebenarnya bahkan tidak yakin pria itu mendapatkan tidur yang cukup. mereka baru berhenti setelah.. kali ke berapa setelah bercinta semalam? Yang pasti, Ahra berhenti menghitung setelah dia mendapatkan puncaknya yang keempat semalam. Selanjutnya, Ahra bahkan sama sekali tidak menggunakan akal sehat dan otaknya, karena dia menyerahkan tubuhnya benar-benar sepenuhnya pada pria itu.
Satu hal yang pasti, Sehun sudah begitu ahli soal memuaskan dirinya.
Ahra mencoba merentangkan kedua tangannya dan menggeliat pelan, kemudian bangun dari posisinya dan menarik tubuhnya bergeser agak ke belakang untuk bersandar sebentar. Selimut berwarna coklat muda yang tadinya menyelimuti tubuhnya melorot hingga ke perut Ahra, dan membuat gadis itu bisa melihat keadaan bagian payudara dan dadanya sendiri. Ada beberapa bekas kemerahan yang tertinggal di sana setelah percintaan mereka. Bahkan, samar, Ahra bisa melihat sebuah bekas gigitan di sisi payudara kanannya. Sehun pasti begitu bersemangat semalam hingga mereka benar-benar lupa diri sepenuhnya.
Salah satu tangan Ahra kemudian bergerak untuk menyentuh bekas itu--bersyukur ternyata rasanya tidak terlalu nyeri atau terlalu sakit seperti yang dia pikirkan. Hanya dengan mengoleskan minyak aroma terapi untuk menenangkan bekas-bekas itu seharusnya sudah cukup.
Ahra menggeleng sesaat, kemudian melarikan kedua tangannya pada rambutnya sendiri. Dia ingat betul sudah mencuci rambutnya semalam, tapi sekarang, rasanya sudah lengket kembali hanya karena satu malam dia habiskan dengan Sehun. Pria itu benar-benar tidak tanggung-tanggung memuaskan hasratnya.
Tidak menunggu lebih lama lagi, Ahra akhirnya bangun dari tempat tidurnya, memperhatikan keadaan di sekitarnya dan menyadari kalau semua pakaiannya yang tersebar semalam sudah tidak ada disana.
Sehun pasti sudah membereskannya sebelum dia pergi.
Ahra melepaskan sebuah gelak tawa pelan kembali, kemudian bergegas untuk masuk ke kamar mandi dengan keadaan tubuh telanjangnya. Berendam sebentar dengan air hangat sebelum berangkat kuliah hari ini terdengar begitu menggoda untuk Ahra.
Setelah Ahra puas dan selesai dengan mandinya pun, gadis itu sama sekali belum menemukan keberadaan Sehun. Dia bahkan tidak memiliki waktu luang lagi untuk memikirkan hal itu karena waktu yang dia miliki untuk sampai di kampus dengan segera semakin terbatas saat ini. Ahra bahkan hanya menarik asal pakaian yang akan dia kenakan--dia pikir, yang penting bisa menutup semua bekas yang Sehun tinggalkan semalam. Dengan sebuah baggy pants longgar yang nyaman, dan sebuah atasan turtle neck tipis berwarna biru muda, Ahra akhirnya memutuskan kalau penampilannya cukup. Dia bahkan hanya sempat memakai sunscreen dan lipstick sebagai penampilannya hari ini--Ahra sadar, warna bibirnya bahkan masih merah setelah apa yang semalaman suntuk Sehun lakukan padanya.
Bergegas keluar kamar, Ahra segera dikejutkan oleh pemandangan yang ada di meja ruang tamunya. Sebuah porsi waffle yang garing, dengan krim dan potongan buah berry, segelas penuh susu, dan beberapa buah peach kini tersedia disana, lengkap bersebelahan dengan sebuah kotak tempat makan siang, dan sebuah kertas catatan di atasnya.
Ahra segera melangkah menghampiri meja ruang tamu, kemudian, dengan penasaran, meraih kertas catatan kecil yang terselip diantara pegangan tas tempat kotak makan siang berada. Sebuah tulisan tangan rapi teruntai disana.
"Maaf membuatmu kelelahan semalam, dan maaf aku bangun dan pergi lebih dulu tanpa berpamitan, ada urusan mendadak. Makan sarapannya sebelum berangkat kuliah, atau bawa kotak bekalnya kalau sudah tidak ada waktu dan sarapan saat di jalan ke kampus. Pak Jung sudah menunggu di depan, jangan menggunakan scooter sendirian, aku khawatir. Aku yang akan menjemputmu nanti di kampus. Love you, sugar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Céleste • osh [ R/18+ ]
Fanfiction[ 🔞Mature Contents ] Céleste [ t∫e'lɛste ] [ seh-lest ] origin : Latin, (n.) heavenly ⚠️warnings : dark!fics. soft dark!Sehun. age gap (legal age). gaslighting. manipulative behavior. a lot of descriptive violence and sexual activities. slowburn wi...