tags and warnings : explicit sexual scenes. unprotected sex. oral sex (m rec). 18+ only please.
***
Seumur hidupnya, Sehun sudah begitu banyak bersyukur. Untuk karir dan bisnisnya, untuk keluarganya yang disegani banyak orang, orang-orang yang ada di sekitarnya, juga keberuntungan, kecerdasan, dan takdir yang membuatnya bisa berdiri seperti saat ini. Dia sudah begitu banyak melakukan hal-hal riskan saat muda, yang meski terkadang membuat nyawanya sendiri menjadi taruhan, tetapi hasilnya bisa dia nikmati sekarang ini. Namun, dari semua itu, dari segala hal yang terjadi di hidupnya, yang paling Sehun syukuri adalah bertemu dengan Choi Ahra.
Sehun bersyukur karena dia memiliki Ahra—lebih spesisfik lagi, saat gadis itu sedang seperti saat ini, duduk di lantai, diantara kedua pahanya yang terbuka. Kedua netra indahnya menatap Sehun dengan begitu naif, begitu polos, berbanding terbalik dengan apa yang sedang dia lakukan saat ini. Berbanding terbalik dengan bagaimana bibir merahnya yang lembut tengah melingkari ereksi Sehun saat ini.
Salah satu tangan Ahra melingkari sebagian batang kejantanan Sehun yang tidak muat masik ke dalam mungilnya, kembali bergerak teratur naik turun dengan perlahan dan penuh perhitungan, sementara kegiatannya untuk menghisap dan menjilat, memuaskan pria itu juga masih tidak berhenti.
Ahra memuja Sehun sama besarnya seperti yang pria itu lakukan pada dirinya.
Ah, Sehun terlihat begitu tampan dari sini. Tatapannya yang berkabut nafsu yang pekat, bibirnya yang samar terbuka karena rasa nikmat, rona samar di pipinya juga bagaimana sebagian rambut pria itu menutupi wajahnya karena dia tidak bisa menahan rasa nikmat atas apa yang Ahra lakukan. Gadis itu merasa dia sedang memegang kendali. Dia merasa seolah dunia sedang berada di genggaman tangannya saat ini. Dunianya.
Lidah Ahra kemudian kembali bergerak, membelai sebagian ereksi Sehun di dalam mulutnya, merasakan bagaimana tonjolan-tonjolan urat di sepanjang batang kejantanannya dengan menggoda dan sekali lagi membuat kekasihnya itu menggeram rendah dengan tidak sabar. Ahra merasakan bagaimana cengkraman tangan besar Sehun di rambutnya kembali sedikit mengerat.
Ah, rasanya nikmat sekali.
Sementara itu, tidak mempedulikan bagaimana penampilannya saat ini—dengan salah satu lengan gaun tidurnya yang sudah melorot turun dan memperlihatkan sebagian besar tubuh bagian atasnya yang telanjang, Ahra setengah terduduk, setengah berlutut di lantai tepat di hadapan pria itu. Masih berusaha memuaskan Sehun dengan mulut dan kedua tangannya, mencoba memberikan yang terbaik untuk pria itu sebagaimana dia memperlakukan Ahra selama ini.
Saat akhirnya pria itu hampir mendorong pinggulnya sendiri karena sudah tidak tahan, Sehun segera meminta Ahra untuk menyudahi kegiatannya, melepaskan ereksi pria itu dari mulutnya dan memperlihatkan pada Sehun bagaimana berantakannya dia setelah "memanjakan" kekasihnya itu. Kedua netra indahnya berkilau oleh air mata, pipinya yang merona, juga bibir merahnya yang sedikit membengkak dan memerah saat ini. Hal yang sama juga tejadi dengan helaian gelap ikalnya yang ikut berantakan karena Sehun sedari tadi masih mencengkram dan melarikan jemarnya diantara helaian gelap milik Ahra.
Sehun menuntun Ahra untuk kembali bangun dan menegakkan tubuhnya, kemudian mempertemukan bibir mereka dalam sebuah ciuman yang pekat oleh gairah dan nafsu yang begitu besar. Gaun tidur Ahra sudah tidak lagi berbentuk atau bahkan menempel di tubuhnya, kain tipis itu kini seutuhnya jatuh merosot turun dan kini berakhir di pergelangan kaki Ahra.
"Ahh.."
Bibir Ahra terbuka saat merakan sentuhan telapak tangan Sehun yang cukup kasar jika dibandingkan dengan kulitnya bertemu dengan payudaranya. Ahra bisa merasakan bagaimana tangan Sehun mulai meremas dirinya dengan gemas, dan justru membuat Ahra semakin merapatkan tubuhnya, tangannya meraih tangan Sehun yang masih berada di payudaranya dan mulai mengarahkan pria untuk semakin gencar menyentuh dirinya. Tatapannya terpaku erat pada Sehun, tidak dapat menyembunyikan betapa bergaireahnya dirinya saat ini pada sang kekasih. Seluruh tubuhnya benar-benar terbakar oleh nafsu yang begitu membuncah, Ahra benar-benar tidak ingin berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Céleste • osh [ R/18+ ]
Fanfic[ 🔞Mature Contents ] Céleste [ t∫e'lɛste ] [ seh-lest ] origin : Latin, (n.) heavenly ⚠️warnings : dark!fics. soft dark!Sehun. age gap (legal age). gaslighting. manipulative behavior. a lot of descriptive violence and sexual activities. slowburn wi...