Sore itu, di bawah langit biru yang cerah, Adeline dan Bian duduk bergandengan tangan di tepi pantai yang sepi. Angin laut membelai wajah mereka dan suara ombak yang berdebur terdengar menenangkan. Adeline tersenyum lebar, merasakan jantungnya berdebar kencang. Adeline dan Bian saling menatap mata, mereka merasakan koneksi yang mendalam. Mereka tahu bahwa mereka telah menemukan sesuatu yang istimewa. Adeline memeluk Bian erat dan dia merasakan cinta Bian yang begitu besar mengalir dalam dirinya. Bian membalas pelukan Adeline dengan erat. Dia merasa sangat bahagia bisa berada di dekat Adeline dan ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama kekasihnya.
Setelah beberapa saat, mereka melepaskan pelukan. Bian menatap Adeline dengan senyuman paling tampan, mengagumi kecantikannya yang terpancar dari bikini merah muda yang menggoda. Tali bra bikini berbentuk halter top, menyilang di bagian leher dan punggungnya, menonjolkan payudaranya yang kencang. Celana bikini mininya memperlihatkan pahanya yang jenjang dan kencang, membuat kakinya terlihat lebih panjang. Rambutnya yang panjang tergerai berkibar di bawah sinar matahari, bak kilauan emas yang memukau. Adeline sangat cantik dan seksi hari ini.
"Kamu cantik, Adeline."
Jemari Bian membelai rambut Adeline dengan lembut. Adeline memejamkan matanya, merasakan ketenangan dan cinta yang mendalam. Suara angin sepoi-sepoi laut dan desiran ombak terdengar begitu menenangkan, bagaikan musik alami yang melengkapi moment tersebut. Bian yang bertelanjang dada, memperlihatkan tubuhnya yang atletis. Otot-ototnya yang kekar dan kulitnya yang coklat terbakar matahari, membuatnya semakin gagah dan maskulin. Dia memuji gadis tersebut.
Tiba-tiba, Bian membungkuk dan mengecup kening Adeline. Adeline terkejut, tetapi juga senang. Dia memejamkan matanya dan menikmati hangat bibir Bian yang menyentuh kulitnya.
"Aku sayang banget sama kamu," bisik Bian, merengkuh pipi Adeline.
Adeline membuka matanya perlahan, senyum manis menghiasi wajahnya. Matanya bertemu dengan mata Bian yang hangat. Saat itulah, Bian mengecup lembut kening Adeline, bibirnya menyentuh kulitnya dengan lembut, mengirimkan getaran hangat cintanya. Jantung Adeline berdebar lebih cepat dan dalam momen itu, dia merasakan cinta Bian yang begitu besar.
"Aku juga, Bian," sahut Adeline dengan mata yang penuh kebahagiaan. "Aku sayang sayang sayang banget sama kamu...."
Bian terpaku pada Adeline, matanya berbinar dihiasi senyum penuh kelembutan. Di bawah langit senja yang jingga, dia merasa seperti pria paling beruntung di dunia ini. Melihat Adeline bahagia adalah harta karun terindah baginya dan dia ingin selalu melihatnya seperti ini, selalu di sisinya, menemani hari-harinya.
"Gemes banget sih kamu. Makin sayang. Aku gendong, ya!"
Dalam seperkian detik, Adeline mengangguk dengan riang. Bian mengangkatnya dengan lembut dan mereka berdua mulai berputar-putar di atas pasir pantai. Adeline tertawa riang dan dia merasa seperti terbang di udara.
"Hahaha, ini menyenangkan...."
Sepasang tangan mungil Adeline melingkar di erat di leher Bian. Dia berteriak kegirangan, tawanya terdengar seperti melodi indah yang menyatu dengan suara ombak di kejauhan. Bian mengangkatnya lebih tinggi dan mereka berdua berputar-putar di atas pasir pantai. Mereka merasa seperti sedang menari dalam kebahagiaan yang tak terhingga. Pasir putih lembut di bawah kaki mereka menjadi lantai tari yang sempurna dan sinar matahari senja yang hangat memancarkan cahaya yang romantis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crash Into You (On going)
RomanceAdeline, gadis muda yang cantik merasa hidupnya hancur karena hubungan cinta yang beracun. Dia tidak lagi mengenali dirinya sendiri. Apakah dia akan mampu menemukan cinta sejatinya dan bangkit kembali?