21. Allure In White

215 4 0
                                    

Kaki Misya melangkah memasuki kediaman megah keluarganya, disambut kilauan lantai marmer yang memantulkan cahaya lampu gantung kristal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaki Misya melangkah memasuki kediaman megah keluarganya, disambut kilauan lantai marmer yang memantulkan cahaya lampu gantung kristal. Ruangan luas itu diselimuti kehangatan cahaya, mengantarkan Misya pada pemandangan yang tak terduga. Di sana, matanya menangkap Adeline dan Daffa yang duduk berdampingan. Keduanya asyik berbincang. Tawa renyah Adeline mendominasi obrolan mereka.

"Godain, ah!"

Misya beringsut maju dengan senyum jahil yang mengembang di bibirnya. Dia duduk di sofa tepat di sebelah Daffa. Kaget bukan kepalang, Daffa menoleh ke arah Misya. "Misya? Kamu pulang?"

Misya tidak menjawab pertanyaan Daffa. "Jangan kaget gitu dong," lanjutnya, Ganggu, ya?" Dia melirik ke arah gelas berisi teh dingin di tangan Daffa. "Aku minum ya, Kak. Haus!"

Daffa mengerjap kaget saat melihat Misya merebut gelas dan meneguk tehnya. Tapi biarlah, adiknya emang suka jahil.

"Omong-omong, kalian ngobrolin apa, sih? Seru amat," goda Misya cengengesan sambil meletakan gelasnya di atas meja. Dia melirik Daffa, menyenggol lengannya.

"Ngomong biasa aja, kok," sangkal Adeline membungkam duluan. Dia menarik pelan rambut Misya, memperingatkan sahabatnya itu agar diam.

"Aduh! Apa sih!" Misya meringis, masih kekeh menggoda keduanya. "Ah, masa? Bohong! Pasti kalian lagi ngobrolin hal-hal rahasia nih. Kasih tau dong ke aku! Apa jangan-jangan kalian udah jadian? Kalian backstreet, ya? Diam-diam nggak mau kasih tau ke aku?"

"Apasih! Nggak!" teriak Adeline dengan wajah memerah padam. Daffa yang tak tahan dengan keributan itu, menundukkan kepalanya dan menutupi wajahnya yang memerah. Dia bangkit dari sofa dan berniat untuk melarikan diri masuk ke kamar.

"Lah! lho? Ish, kebiasaan Kak Daffa suka banget menghindar!" Misya menceplos dengan kesal. Dia tak habis pikir dengan tingkah kakaknya yang selalu panik saat digoda.

"Gara-gara kamu! Kebiasaan!" timpal Adeline kesal, menginjak kaki Misya dengan gemas.

"Aduh! Sakit tau!" Misya menjerit sambil mengelus kakinya.

"Rasain! Makanya mulut tuh dijaga...." Adeline mendumel.

"Ish! Aku kan cuma pengen tau. Habisnya aku telpon nggak diangkat-angkat. Eh, kamunya malah mesra berduaan disini sama kakakku." Misya menimpali dengan nada kesal.

"Kan hpku mati habis tenggelam Misyaaa!" Adeline berteriak kesal.

"Oh, iya. Aku lupa!" Misya berujar dengan nada polos. "Yauda kalo gitu beli baru!"

Crash Into You (On going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang