Murayama's Horror Story

203 15 2
                                    

Murayama lagi ada di depan rumah kosong di gang sebelah. Bertiga donk, bareng Seki ma Furuya. Biasa, babu

Kata anak2 gang situ, yg lewat disono malem2 bakal diganggu ama setan. Murayama, si bodoh dari oya koukou mana percaya ama yg gituan. Jadi dia kemari buat ngebuktiin.

Sekalian dia pengen ngecek seberapa berani 2 babu kesayangannya ini.

"Murayama, lo ngapain bawa kita kemari?" Kesel Furuya. Soalnya doi lagi leha-leha tadi dikasur, eh rumahnya digrebek Murayantod.

"Dih, suka suka gw. Gw pen aja." Kata Murayama.

Tangan Furuya gatel pen nampol :)

"Murayama-san mau ngapain disini?" Heran Seki.

Sekarang udah jam setengah 11 malem. MALEM LOH INI. Kok bisa anak ntu keliaran tengah malem cuma demi hantu.

"Kita bakal berburu hantu." Santai Murayama.

Furuya ngelirik sinis. "Kalo kita ketemu hantu dpt apa? Kalo g ketemu apa gunanya?"

Murayama berdecak. "Ah, coba dulu. Pen tau gw, apa bener kemaren Yamatod ngibrit gegara ni rumah berhantu."

Gw lagi dibawa-bawa 😔☝ -Yamato

Yaudahlah, mereka nurut aja. Perintah leader, ga bisa ditolak. Sekalian udh terlanjut nyampe.

Rumah kosong itu lumayan gede. Dan terdiri dari 3 lantai. Akhirnya Murayama ngide buat mereka mencar. Seki lantai 1, Furuya lantai 2, dan doi lantai 3.

Mereka pun keliling sambil nyorot ruangan2 pake flashlight hp. Akhirnya 25 menit kemudian, gaada apa2. Tapi hawanya berubah.

Seki, di lantai satu liat ada siluet berdiri di jendela sebelah barat.

Furuya, di lantai dua ngeliat cermin pecah sendiri di depan matanya.

Sementara Murayama, sejauh ini blm ngerasain apa2. Doi masih keliling. Di lantai 3 ada gudang, ruang tidur, sama perpustakaan mini.

Sekarang dia di depan ruang tidur, terus perlahan ia mendorong pintu hingga terbuka dgn suara berdecit yg memekakkan telinga. Dan ya, tdk ada apa2.

Abis tour ke semua ruangan, Murayama menghela nafas berat. Kecewa, karena gaada apapun yg menarik.

Tap... Tap... Tap...

"Murayama."

Murayama nengok. Furuya masuk lalu menutup pintu dgn tergesa-gesa.

"Hah?"

"Ikut gue bentar."

Murayama mengernyit. "Kenapa? Seki-chan mana?"

"Dia ilang, ayo cari." Kesel Furuya.

Murayama jadi panik, trs dia ngikutin Furuya. Dia buru-buru menuju pintu lalu mendorongnya utk yg kedua kalinya.

Ia keluar dan berlari mengikuti Furuya. Tapi sejenak ia berpikir, sepertinya ada sesuatu yg janggal. Murayama lalu berhenti dan mulai melangkah pelan ke belakang.

"Shit." Umpatnya. "Goblok bgt gw."

Furuya menoleh ke belakang. Tentu bukan Furuya, karena wajahnya terkoyak hampir menyerupai tengkorak.

Murayama berlari menuju pintu yg digunakannya tadi, lalu setelah sampai, ia menoleh sejenak. Makhluk itu membuka mulutnya lebar2 dan berteriak. Sebelum ia sampai, Murayama membanting pintu dgn keras.

Murayama shock, lalu berjongkok dgn nafas memburu.

"Murayama-san! Ayo pulang! Kami takut!"

"Murayama! Weh anjing buruan cok!"

Nah yg ini fix Furuya. Sdh berani menganjing anjingkan Murayama tanpa malu. Murayama pun turun ke lantai bawah, melihat Furuya dan Seki sdh berdiri berdiri di pintu keluar, sedang menunggu dgn wajah panik.

Lalu mereka bertiga keluar dan pergi agak jauh, kearah markas Daruma Ikka.

Disana mereka langsung duduk. Masih ngos-ngosan.

Sakyo sm Ukyo yg lagi di gerbang ngeliatin mereka heran.

"Woy, kalian knp?" Tanya Ukyo

"Entaran woe, capek."

Ywdah abis itu ga ditanya lagi. Endingnya mereka ketiduran di halaman depan kuil.

- Besoknya -

Hyuga ama A.M yg ngeliat ada trio gelandangan yg molor di halaman kuil pun nepok2 muka mereka.

Tapi pake kaki :v

"Hoy, bangon." Titah A.M

Mereka ga bangun.

"Tenang dek, gw ada cara." Kata Hyuga. A.M mah iya2 aja, manut dia ngeliatin.

Hyuga pun jongkok. "Wahai anak oya, gw masak indomi."

"..."

"Telornya 4."

Wush !

"MANA INDOMINYA?" Tereak Murayama heboh.

"LU NGAPA DIMARI BGST?!" Hyuga ama A.M gebuk pala mereka pake bakiak.

Ok sip, benjol.

"Kata Ukyo ama Sakyo kalean tadi mlm ngos-ngosan trs ketiduran dimari. Emg abis ngapain?" Tanya Hyuga pinisirin.

"Uji nyali." Jawab Murayama.

"Oh ya? Dimana?"

"Ntu, rumah kosong yg agak dipojokan."

Hyuga diem bentar, coba nginget. "Hah? Yg mana bjir?"

"Dih, itu yg deket rumahnya Brown."

Hyuga ngelirik A.M."Dek, emg ada rumah kosong disana?"

A.M geleng-geleng. "Gaada ani, yg gw tau disono adanya tanah kosong. Kata bang Sachi 4 taun lalu bangunannya dirobohin."

"Tuh, adek gw blg kgk ada." Hyuga ngegas.

"Ya tadi ada kok!" Kekeuh Murayama.

"Kita tadi mlm jg masuk ke dlm bahkan." Tambah Furuya.

"Dan kita jg ngeliat hal2 aneh disana." Seki ikut nambahin.

Sunyi sejenak. Murayama dkk tetep kekeuh, sementara duo Hyuga Norihisa en Hyuga A.M merasa ga pernah liat ada rumah kosong.

"Mungkin kita ga pernah liat kali, dek." Ujar Hyuga.

"Ywdah, mending lu pada tunjukin ke kita bangunannya yg mana?" Ucap A.M

"Oke, kalo lo pada ga percaya." Emosi Murayama.

Duo Hyuga ngikutin Murayama, Seki, ama Furuya. Ini mereka jalan kaki aja sih, lumayan deket kata mereka.

Sampe akhirnya ditikungan, Murayama mulai ngitung rumah. Dia inget rumah kosong itu posisinya ke-6 dari tikungan.

"Satu... " Murayama mulai ngitung.

"Dua...

Tiga...

Empat...

Lima...

En... am. Holy fuck." Utk keberapa kalinya, Murayama kembali mengumpat.

Karena benar, tak ada apapun disana kecuali tanah kosong yg tandus dgn pepohonan yg telah mati.

Tdk ada rumah.

Tdk ada bangunan yg mereka lihat tadi malam.

Tapi jelas terlihat...

Di tanah tandus...

Terlihat tulisan yg ditulis ntah menggunakan apa.

Terlihat jelas, tanpa perlu mendekat.








































"Y.O.U    A.R.E    C.U.R.S.E.D"




———

Hayoloh 💀

Fanfiction About High & LowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang