Cerita Andy

223 18 0
                                    

Flashback dikamar Andy

"Andy, kakakku baik-baik saja kan?" tanya Celia pelan sambil tangannya ditarik pelan oleh Andy menuju tempat tidur. Setelah mendudukan Celia, Andy berlalu ke jendela besar yang mirip dengan milik Jerico, Andy menutup tirai jendela itu sehingga kamarnya benar-benar tertutup.

"Sini tidur sini" kata Andy sambil merebahkan diri dan menepuk bagian kosong sebelahnya.

Celia segera naik keatas kasur dan merebahkan diri dekat dengan Andy. Andy tidak sungkan langsung menarik Celia perlahan kepelukannya sehingga sekarang posisi kepala Celia ada didada bidang Andy dengan tangan kekar Andy yang memeluk pundak kecil Celia. Celia yang diperlakukan seperti itu mulai menyamankan diri dipelukan Andy dan seketika rasa dingin dan takut dengan suara-suara diluar menghilang begitu saja ditambah dengan kata-kata Andy tadi yang bilang paviliun-paviliun dirumah ini tidak terlihat oleh para arwah-arwah kejam itu membuat hati Celia tenang.

"Jangan kuatir dia akan baik-baik saja bersama kakak ku. Oh iya, kau mau dengar cerita?" kata Andy santai

"Cerita? dongeng maksud mu? Hei aku bukan anak kecil" kata Celia sedikit merajuk sambil mengangkat kepalanya dari dada Andy

"Hahahahaha... bukan dongeng sayang tapi kisah nyata, kisahku dan Kak Jerico" balas Andy sambil mencubit pelan pipi chubby Celia.

Celia yang diperlakukan seperti itu tersenyum malu-malu sambil kembali merebahkan kepalanya didada Andy supaya dia bisa menutupi rasa malunya

"Hmmm... ceritalah aku ingin dengar" kata Celia sambil mempererat pelukannya di perut Andy.

"Oke... aku dan Kak Jerico adalah saudara beda ayah dan ibu. Ibu ku adalah istri kedua ayah Kak Jerico sekaligus adik dari ibu Kak Jerico. Kami beda ayah karena ibuku sudah mengandung diriku saat menikah dengan ayah Kak Jerico. Dulu ibuku berpacaran dengan pengawal rendahan hingga ibuku mengandung, mereka sempat akan melarikan diri tetapi tertangkap dan ayah kandung ku dibunuh didepan mata ibuku dan ibuku dibawa kembali kekarajaan dan dipaksa menikah dengan paman Kak Jerico yang terkenal kejam dan suka main perempuan. Bibi ku atau ibu tiri ku memohon pada ayah Kak Jerico untuk menikahi ibuku supaya ibuku tidak bernasib sama dengan teman sekaligus pelayan kepercayaan ibu tiriku."

"Hmmm? Memangnya kenapa?" tanya Celia penasaran sampai-sampai dia bangkit dan melempaskan pelukannya dari Andy.

Celia mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk sehingga terlepas dari dekapan Andy. Andy yang melihat itu segera menarik Celia sehingga terjatuh dikasur dan Andy segera mengubah posisi nya menjadi menindih Celia.

"Kau lebih cantik aku lihat dari posisi ini ternyata, lebih cantik lagi kalau kau...." Andy menggantung kata-katanya sambil memunculkan smirk yang mempesona

"Kalau aku apa? aku masih kecil jangan macam-macam ya. Sana Andy ayo lanjutkan ceritamu" Kata Celia sambil mendorong pelan dada Andy. Jujur saja jantung Celia berdetak kencang karena posisi ini ditambah wajah Andy yang semakin dekat dengan wajahnya sehingga Celia bisa merasakan hembusan dingin dari napas Andy. Jantung Celia berdetak kencang seperti akan lompat keluar, mata yang tadi terbelalak menutup rapat dalam hati dia merapalkan doa supaya Andy tidak macam-macam karena dia belum siap harus berhenti kuliah. Eh? Tapi memang bisa hantu menghamili manusia? Tidak tau dan tidak mau tau.

"Buka matamu sayang, aku ingin melihat bola mata mu yang indah itu" kata Andy dengan suara bassnya

"Tidak mau, kau mau apa? jangan macam-macam Andy? Aku tidak mau hamil diluar nikah" cicit Celia

"Hahahahaha kau lucu sekali manisku" Andy tertawa sambil guling-guling ditempat tidur.

"Kau kau mengerjaiku ya? Jahat..jahat..jahat..." sambil memukuli badan Andy

SILA || NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang