Matahari sudah terbit dan sinarnya sudah menembus tirai jendela kamarku yang entah sejak kapan aku menutupnya padahal seingatku aku belum menutup tirai jendela kamarku, oh mungkin Jerico, oh ya Jerico. Aku menoleh kesebelah kanan tempat tidurku dan ternyata kosong dan aku melihat jam dinding yang ada dikamarku.
"Ya Tuhan jam 9, 1 jam lagi" aku panik dan segera berlari ke kamar mandi untuk mandi dan mengganti pakaian ku. Aku juga sebelumnya sudah memanggil beberapa pelayan untuk membersihkan kamar dan juga ruang kerja ku yang ada didalam paviliun. Aku mandi dengan cepat dan mungkin ini rekor mandi ku yang tercepat, bayangkan saja mandi dan berdandan hanya memerlukan waktu 15 menit saja benar-benar Rubi kau memecahkan rekor hari ini.
Aku keluar dari ruang ganti baju dan melihat kamar ku yang sudah selesai dibersihkan dan aku melihat sebentar ruang kerjaku yang ternyata juga sudah rapi, benar-benar pelayan dirumah ini bekerjanya sangat cepat dan sangat bagus, Paman Jang dan istrinya mendidik para pelayan dengan sangat baik. Aku mengambil ponselku yang tergeletak di meja samping tempat tidur dan memilih berjalan ke ruang kerjaku. Aku duduk dikursi kebesaranku sambil memeriksa pesan-pesan yang masuk di ponselku salah satunya nomor yang tidak aku kenal yang ternyata nomor Haesoo.
Haesoo: Hai Rub, kami perjalanan kesana dan Jirim minta lewat gerbang depan apakah boleh?
Aku menghela napas berat dan melihat paviliun para pangeran dan sedikit berpikir bagaimana jika mereka bertemu? Apakah aku sanggup? Terutama Jerico dan Hae Soo.
Belum aku balas terdengar deringan di ponsel ku yang ternyata Hae Soo yang telepon
"Halo Soo a, baru aku akan balas" kata ku mencoba tenang
"Oh, benarkah? Maaf ya in..."
"Halo Bi a... aku lewat gerbang depan ya? Please..." ternyata yang memotong kata-kata Hae Soo adalah Jirim
"Baby, jangan memaksa seperti itu" terdengar suara Marko yang seperti berada disamping Jirim
Lalu aku mendengar suara Jirim yang mengelu pada Marko dan suara Jaebum yang seperti agak memarahi Jirim.
"Halo... Bi kau masih disitu?" terdengar suara Hae Soo lagi dan masih terdengar keluhan Jirim dan suara tegas Marko dan Jaebum
"Iya..iya... aku masih mendengarkan kalian kok, tidak apa-apa lewat depan saja aku sudah bilang pada penjaga kalau kalian akan datang" kata ku menenangkan, dan memang benar aku sudah menghubungi penjaga gerbang untuk mempesilakan mereka masuk jika sudah datang.
"Ya sudah kalau begitu aku akan bilang pada yang lain, kami sebentar lagi akan sampai" kata Hae Soo lagi
"Oke... dipintu utama sudah ada Bibi Jang dia adalah kepala pelayan disini, dia yang akan mengantarkan kalian ke paviliun ku" kataku sambil mengirimkan pesan pada Ryujin untuk kepaviliun ku sekarang bersama satu pegawai wanita dan satu pegawai pria.
"Baiklah... maaf ya kau pasti tidak nyaman" kata Hae Soo dengan nada menyesal
"Tidak apa-apa Soo a.. bukankah kita teman?" kata ku mencoba lebih akrab lagi
"Iya benar ya sudah ini kami sudah masuk ke kawasan rumah mu mungkin... hmmmm... 15 menit lagi mungkin kami sampai" kata Hae Soo dengan nada tidak yakin
"Tidak apa-apa, kalian hati-hati saja aku tidak akan kemana-mana kok" kata ku sambil dengan nada bercanda
Lalu terdengar tawa kecil dari Hae Soo.
"Hmmm... baiklah kawan aku tutup dulu ya, sampai jumpa sebentar lagi" kata Hae Soo dengan nada riang
"Baiklah aku tunggu" kata ku membalas
KAMU SEDANG MEMBACA
SILA || Noren
FanficCerita ini mengandung adegan dewasa 21+ dimohon para readers yang masih dibawah umur bisa melewati cerita ini. Terima kasih... Ketika cinta, kasih sayang dan persahabatan mengalahkan kegelapan dan kejahatan. Rubi dan Celia anak yatim piatu yang haru...