Sepertinya javie memang sudah lupa perihal anting yang ingin dia tanyakan kepada Kiana. Sebab pagi ini dia sudah siap dengan pakaian nya yang sedikit casual, untuk berangkat ke kantor.
Hari ini harusnya javie tidak masuk kantor, sebab memang hari ini adalah weekend dimana kantor nya memang libur. Akan tetapi ada beberapa hal yang membuat nya harus ke kantor, dan mau tidak mau pun sekretaris nya harus siap menemani nya.
"Halo pagi Kiana, udah sampe kantor belum? Tolong cek lagi berkas nya kalau udah fix semua nanti kita langsung berangkat, supaya gak lama"
"Iya halo, selamat pagi Pak. Sebentar lagi saya sampai. Maaf tadi sedikit macet. Baik nanti saya cek ya pak"
"Okay kalau gitu Na, hati hati ya" ucap javie lalu memutuskan sambungan panggilan itu.
Tak lama javie telah sampai di kantor nya dan langsung naik ke lantai 10 menuju ruangan nya. Saat hendak naik lift javie melihat Kiana yang sedang berlari menuju kearah nya.
Yang otomatis membuat nya menahan pintu lift agar tidak tertutup.
"Pak javie, maaf saya telat. Tadi benar benar sangat macet" ucap Kiana sekilas menundukkan kepala nya."Iya gapapa Na, aku juga baru sampai. Kamu langsung cek aja nanti ya berkas nya. 10 menit bisa? Takut kelamaan client nya nungguin"
"Siap pak, saya usahakan" ucap Kiana.
Yang membuat javie tampak tersenyum sekilas.Kiana yang melihat itu merasa miris. Ya sepertinya sudah sangat jarang sekali dia tidak melihat atasan nya itu tersenyum lepas dan bahagia. Sudah 3 tahunan sejak kejadian itu menimpa javie.
Sepertinya semua nya masih membekas di hati dan otak nya. Yang membuat nya masih tidak bisa melupakan peristiwa itu. Kiana merindukan sosok javie yang dulu, yang periang dan selalu memberikan energi positif.
Yang selalu bisa tertawa lepas dan yang selalu tampak bahagia dengan segala perhatian nya. Rasanya dia ingin memberitahu javie untuk move on dan meninggalkan semua nya jauh di belakang.
Tapi apalah daya, Kiana sendiri bahkan tidak berani untuk sekedar menanyakan bagaimana keadaan javie sekarang. Ya keadaan yang sesungguh nya. Dia takut dia akan membuka bekas luka di hati javie.
Saat sedang sibuk dengan segala pikiran nya Kiana sampai tidak sadar kalau mereka sudah sampai di lantai 10.
"Halo Na, Heiiii" ucap javie menggerak gerakkan tangan nya di depan wajah Kiana."Eh iya pak, maaf maaf" ucap nya lalu berjalan keluar dari lift.
"Kok malah bengong sih Na?? Lagi banyak pikiran apa gimana? Engga lagi berantem sama Bobby kan?" javie melontarkan pertanyaan yang membuat Kiana terkejut.
"Apaan sih Jav, engga lah. Amit amit" ucap Kiana tanpa sadar memanggil Javie dengan nama nya tanpa embel embel Pak. Yang otomatis membuat Javie tertawa.
Akhirnya Kiana tersadar dan dia langsung menutup mulut nya menggunakan kedua tangan nya.
"Maaf saya duluan, permisi" ucap Kiana lalu berlari kecil kearah ruangan nya.Javie yang melihat itu hanya bisa tertawa melihat kelakuan Kiana.
***
Sharlene saat ini sudah berada di toko bunga nya. Sedang mengamati undangan kecil pemberian jojo kemaren."Kenapa kak Sha, kok diliatin mulu undangan nya?? Ada yang salah apa gimana??"
"Engga Nay, lagi mikir mikir mau datang apa engga ya. Aku bingung"
"Bingung kenapa? Orang nya udah bela belain loh nganterin undangan kemaren kesini kak, masa kamu gak datang sih. Kasian entar si jojo jojo itu ngambek"
"Bingung aja, soalnya aku belum begitu dekat. Takut canggung dan lagipula aku gak kenal banyak orang disana nanti"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Dark
Romansaseulmin feat jaebeom "I can't love you in the dark, it feels like we're oceans apart" Dua pria dari latar belakang yang sangat berbeda jatuh cinta pada gadis yang sama. Akankah gadis tersebut bisa membalas cinta mereka? Atau lebih memilih kembali p...