25. Warmth

43 9 0
                                    

Januar tampak keluar dari gedung itu dengan tergesa gesa. Beberapa pegawai yang terlihat menyapa nya pun sudah tak dihiraukan nya kali ini. Padahal dia dikenal dengan image pria baik dan ceria oleh pegawai kantor. Dia menyalakan mesin motor nya dan melajukan nya dengan kecepatan diatas rata rata. Pikiran nya terlalu kalut saat ini.

Di sepanjang perjalanan januar meneteskan airmata nya. Rasanya dia menyesal telah menemui ayah nya hari ini, apalagi setelah mengetahui bahwa ayah nya memata matai seluruh kegiatan nya membuat nya begitu marah. Rasa benci nya terhadap sang ayah semakin menimbun tinggi. Mungkin akan semakin susah untuknya bisa memaafkan sang ayah.

Januar melajukan motor nya dan tanpa sadar menuntun nya ke toko bunga milik sharlene. Dia tampak melirik ke sekeliling dan baru sadar setelah dia melihat tulisan "luna's florist" disana. Dia lalu mengamati toko itu dan tiba tiba teringat dengan perkataan ayah nya tadi tentang sharlene, membuat nya merasa bersalah pada gadis itu. Dia bahkan tidak tau apa apa tapi bagaimana bisa ayah nya berkata buruk tentang sharlene.

Januar turun dari motornya dan berjalan kearah toko bunga itu. Dia melihat sharlene sedang sibuk dengan kuas nya, sepertinya dia sedang mengerjakan lukisan nya.

"Ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya naya menghampiri januar. Dan betapa kaget nya dia saat melihat keadaan janu. Baru saja naya hendak bertanya tentang kondisi janu saat sharlene terlihat melirik mereka dan tersadar bahwa pria itu adalah januar.

"Januar?"

Merasa nama nya disebut, januar lantas menoleh kearah sharlene dan terlihat lah kondisi nya yang sedikit berantakan. Pipinya yang sedikit lebam, dan luka kecil di ujung bibir nya. Juga tangan nya yang terlihat ada bekas darah kering disana. Sharlene tampak begitu kaget dan beranjak dari kursi nya menghampiri janu.

"What's going on? Kamu kenapa? Kok sampe luka luka gini? Kamu abis berantem?? tanya sharlene jelas terlihat raut wajah khawatirnya disana sambil menelisik luka di pipi januar.

"What's going on? Kamu kenapa? Kok sampe luka luka gini? Kamu abis berantem?? tanya sharlene jelas terlihat raut wajah khawatirnya disana sambil menelisik luka di pipi januar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Januar yang melihat wajah cemas sharlene lantas tersenyum sekilas, walau senyuman itu tidak sehangat biasanya. Dia lalu meraih tangan sharlene yang sedang memegang pipinya, menurunkan nya darisana. Dan tanpa aba aba januar mendekatkan tubuhnya kearah sharlene, menjatuhkan kepala nya di pundak gadis itu dan memeluknya. Terdengar hembusan nafas janu yang sedikit kasar.

"Aku baik baik aja, Sha. Cuma mau minjem bahu kamu sebentar aja. Boleh kan?" tanya nya pada sharlene. Dia lalu memejamkan mata nya, menghirup aroma manis dari tubuh sharlene dan menitikkan airmata nya.

Naya yang melihat pemandangan itu lantas langsung berlalu darisana, dia tidak ingin mengganggu kedua orang itu. Dia lantas menghampiri chatrine yang berada di balik meja kasir. "Dia siapa, Nay?"

"Engga tau, gua juga baru liat hari ini. Apa pacar nya kak sharlene ya?"

"Loh bukan nya kak sharlene lagi dekat nya sama theo itu ya? Apa bukan?"

Love In The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang