22. Live Music

55 8 1
                                        

Hari ini Javie tampak tidak begitu bersemangat untuk berangkat ke kantor. Entahlah rasanya semangat javie semakin berkurang sejak kejadian di acara jojo. Entah karena masih memikirkan Adel, atau karna memikirkan Sharlene yang akhir akhir ini muncul menghiasi seluruh pikiran nya.

"Halo, pagi sayang. Kamu gak sarapan?"

"Engga, Ma. Aku langsung aja ya, soalnya lagi banyak kerjaan. Mama sarapan sama Ayah aja, aku berangkat ya" ucap javie sekilas mengecup pipi mama nya. Dia juga berpamitan kepada Ayah nya yang sedang duduk di meja makan dan tampak bingung karena sikap javie.

Orang tua javie yang melihat itu terlihat khawatir pada pria itu. Ya rasanya seperti melihat javie sewaktu baru putus dengan Adel. Dan mama nya sangat membenci itu, dia tidak ingin putra nya kembali mengingat wanita itu.

Dalam perjalanan ke kantor, javie memilih rute yang berbeda dari biasanya. Walaupun sang sopir bingung, tapi dia tidak begitu mempertanyakan nya dan tetap menyetir. Ya javie sengaja memilih rute yang berbeda sebab dia ingin melewati toko bunga sharlene.

Entah apa yang ada di pikiran javie saat ini. Tapi sepertinya javie hanya ingin melihat gadis itu? Atau sekedar memastikan bahwa gadis itu memang sudah baik baik saja. Dan pada saat sudah di depan toko sharlene, javie menyuruh sopirnya untuk menepi.

Dia memandangi toko bunga itu, berharap dia melihat seseorang yang saat ini mengisi pikiran nya. Ya siapalagi kalau bukan sharlene, yang nangkring di pikiran javie belakangan ini. Dan tak lama sharlene muncul darisana, keluar dari toko nya dan menata bunga bunga yang ada di depan bagian depan tokonya. Mengobrol dengan karyawan nya dan sesekali terlihat tertawa bersama kedua gadis yang ada disana.

Rasanya hati javie merasakan perasaan bahagia karena melihat sharlene sudah tersenyum lagi. Dan itu membuat hati nya teduh dan hangat. Apalagi setelah melihat gadis itu rasanya sedikit mengobarti rasa rindu di hati javie. Tapi dia juga merasakan pedih disana, jika mengingat status sharlene yang telah dekat dengan theo. Lagi dan lagi dia tidak bisa memungkiri kenyataan yang sudah terjadi.

"Pak Javie? Apa masih mau menunggu disini?"

"Iya sebentar, sebentar lagi" ucap javie masih memandangi gadis itu di balik kaca mobil nya.

"Baiklah, Pak Javie"

Kembali Javie memandangi gadis itu, berniat ingin turun dan menyapa nya tapi dia tidak memiliki keberanian untuk hal itu. Sesaat dia melihat seorang gadis turun dari mobil, yang tak lain dan tak bukan adalah Kiana. Mereka terlihat tampak mengobrol disana, entah apa yang mereka bicarakan.

Sepertinya Kiana dan Sharlene memang sudah terlihat sangat dekat dan akrab. Dia sangat iri pada kiana sekarang, ingin rasanya dia juga bisa dekat dengan sharlene. Bisa mengobrol santai dengan gadis itu, dan bisa menemuinya tanpa ada rasa takut atau khawatir karena harus menjaga perasaan orang lain.

Tak lama akhirnya javie memutuskan untuk pergi darisana.
"Jalan pak" ucap nya, yang langsung diiyakan sang sopir dan melajukan mobil itu.

Saat mobil javie berlalu darisana, sekilas Kiana melihat nya dan mengerutkan kening nya. Sepertinya dia tidak salah lihat sebab plat nya sama persis dengan plat mobil atasan nya itu.

"Pak Javie? Kok lewat sini ya? Apa lagi ada urusan di sekitar sini? gumam kiana.

"Kenapa, Na?"

"Eh engga apa apa Sha" ucap Kiana lalu membayar bunga yang telah dibelinya. Lalu berpamitan pada Sharlene dan pergi darisana.

"Makasih ya, Sha. Semoga yang nerima bunga nya nanti suka. Makasih loh udah milihin sendiri, Thankyou so much, and see you soon Sharlene"

"Sama sama Kiana, see you soon juga" ucap Sharlene sembari melambaikan tangan nya kearah Kiana yang berlalu darisana.

Love In The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang