032

1.2K 195 16
                                    

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
──· 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ──
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Auretta mematung dengan ekspresi kaget. Apa yang ia lihat di hadapannya sekarang benar-benar membuat gadis berambut platinum blonde itu shock.

Auretta baru saja berjalan menuju ruangan khusus prefek yang berada di dalam Hogwarts Express karna Auretta adalah head girl dan ia harus memperkenalkan diri di hadapan Prefek tahun ke-lima dan juga ke-enam. Tapi setelah sampai di ruangan khusus prefek, ia mendapati James Potter berdiri di hadapan semua prefek.

Auretta bukan gadis bodoh yang tidak tahu apa yang tengah James lakukan di sini.

James menjadi Head boy.

Auretta berdehem pelan untuk menghilangkan ke-shock'an nya. Gadis itu kembali berjalan lebih dalam ke ruangan khusus prefek. Dan ikut berdiri di sebelah James yang tengah menahan senyum senang.

"Selamat siang semuanya. Aku Auretta Malfoy dari Slytherin, menjadi head girl di tahun ini." Ucap Auretta memperkenalkan diri dengan senyum manis.

James juga melakukan hal yang sama. "Aku James Potter dari Gryffindor, menjadi pasangan Malfoy untuk head boy tahun ini." Ucap James.

Auretta melirik aneh saat mendengar ucapan James. Sementara James tersenyum bangga. Pemuda itu yang berbicara panjang lebar, Auretta hanya sesekali menyahut. Gadis itu tak kaget lagi dengan James yang mahir dalam berbicara, apalagi ia juga seorang Prefek, jadi James lebih mengerti dari pada Auretta.

Setelah pembicara singkat itu. Kini keduanya duduk secara berhadap-hadapan. Auretta menatap James dengan tatapan aneh, sementara James menatap Auretta dengan senyum cerianya.

"Hai!" Sapa James. "Aku tidak kaget lagi jika kau head girl nya."

Auretta memutar matanya malas. "Aku sangat kaget karna kau head boy nya." Ucap Auretta.

"Ku anggap itu pujian, Thanks. By the way, sekarang Slytherin di pilih, kan." Ucap James sambil menyeringai.

"Yeah, itu artinya profesor McGonagall sangat adil." Balas Auretta sambil menatap ke sembarang arah.

James mengangguk. "Kita akan berbagi asrama nanti. Kau dan aku akan─"

"Kita harus membuat peraturan." Potong Auretta cepat sambil menekan kalimat nya.

Auretta langsung mengeluarkan perkamen yang entah dari mana ia dapatkan begitu pula dengan pena bulu lengkap dengan tintanya. James kaget karna benda itu tiba-tiba ada di tangan Auretta. Gadis berambut pendek itu mulai menulis judul "Peraturan asrama" di atas perkamen nya.

"Yang pertama, kau tidak boleh memberitahu teman-teman mu kata sandinya. Tidak pada dua Scamander itu, dan tidak pada Weasley. Pokoknya tidak ada orang yang boleh tahu kata sandinya selain kita." Ucap Auretta, menatap James yang kini tengah mendesah kecewa.

"Ah, padahal aku akan melakukannya."

Auretta menatap James tajam. Yang ditatap menyengir kuda, seakan-akan berkata "Aku hanya bercanda" yang membuat Auretta memutar matanya malas.

"Dan jika pintu kamar ku tertutup, itu artinya kau harus mengetuk dan bisa masuk jika aku menyuruh mu. Jika aku tidak menyuruh mu, kau tidak boleh masuk."

𝐋𝐎𝐕𝐄𝐑 || 𝐉𝐚𝐦𝐞𝐬 𝐏𝐨𝐭𝐭𝐞𝐫 II (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang