Mereka jalan bertiga?

244 124 70
                                    

Pada waktu itu, liburan akhir semester setelah melaksanakan ujian akhir semester 1.

Indah yang diajak pergi sama Jorgie teman satu kampus di sebuah penginapan, berdua saja.

Jorgie datang ke rumahnya indah untuk mengajak pergi ke penginapan daerah Bogor.

"Indah, aku ingin mengajak kamu untuk nginap di suatu penginapan di daerah Bogor." Jorgie mengajak indah untuk pergi berdua

"Boleh aja." Indah mengiyakan ajakan dari Jorgie.

Sang Abang yang tahu kalau adeknya ini diajak pergi sama Jorgie hanya berdua saja, lantas sang Abang bilang ke indah sang adek.

"Dek! Abang boleh ikutan tidak bareng kalian?" Gerry bilang ke indah sang adek.

Jorgie yang mendengar perkataan abangnya indah,sontak dirinya kaget dan terkejut.

"Bagaimana ya bang,aku tanya Jorgie dulu," Indah juga bingung atas jawabannya sendiri.

Akhirnya indah bilang ke Jorgie, karena abangnya ingin ikutan.

"Jorgie, Abang aku boleh ikut kita pergi tidak?" Indah minta izin ke Jorgie.

Jorgie yang mendengar perkataan indah, seketika langsung menjawab permintaan dari indah.

"Boleh indah,silahkan abangmu boleh ikutan." Mengiyakan ajakan dari indah.

Beberapa menit kemudian, akhirnya mereka pun sampai di salah satu taman

"Alhamdulillah,Abang Gerry dan Jorgie akur banget serasa punya Abang dua hehe." Gumam Indah.

Mereka bertiga asik jalan - jalan dan membeli baju baru, mereka bertiga juga bikin konten bertiga semuanya akrab sekali.

Indah yang sedang joget tiktok,tanpa sadar hidungnya yang semula baik - baik aja nampak mengeluarkan darah segar alias dirinya mimisan.

Sontak Abang Gerry menoleh Indah yang sedang menahan hidungnya agar tidak keluar banyak darah, mereka bertiga masih lanjut joget tiktok.

Setelah mereka selesai,Abang Gerry langsung sigap untuk mengambil tisue dari tasnya ke arah hidung indah.

Beberapa menit kemudian, akhirnya hidung indah sudah tidak mengeluarkan darah lagi.

Akhirnya mereka bertiga nggak jadi nginap dikarenakan indah tiba - tiba saja sakit dan dirinya lupa membawa obat, sang Kaka yang mengetahui kalau adeknya tidak membawa obat menahan amarah.

"Indah pasti lupa membawa obatnya ini?" Gumam Gerry.

Menahan marah karena adeknya tidak membawa obat.

Sesampainya di rumah,Gerry sang Abang langsung menaikan nada tingginya dan yaps memarahi indah.

"Dek! Kenapa kau tidak membawa obat kamu hey? Kamu tidak ingat kalau kamu punya penyakit yang cukup berbahaya begitu?" Gerry sudah tidak bisa menahan amarah dan tangannya mengepal untuk menampar sang adek

"..." Indah hanya diam tidak bisa berkata apa-apa.

"KALAU DI TANYA SAMA ABANG DI JAWAB DONG JANGAN DIAM SAJA!!" Kali ini Gerry sudah marah besar kepada adeknya.

"A - adek lupa membawa obatnya bang,maafkan aku hiks." Indah sangat ketakutan dan meneteskan air matanya.

"Abang lakuin begini,sayang banget sama kamu adek.Abang tidak mau kehilangan kamu dek,jujur Abang tidak ingin bentak dan marah kepadamu.Tapi kamu masih bandel dan tidak menurut perkataan Abang," Gerry tertunduk dan menangis setelah menasehati adeknya.

Sontak indah yang berada di samping Gerry ikutan nangis, dan mencoba untuk memeluk abangnya.

"A - Abang,maafkan indah ya tidak menurut perkataan Abang. Aku takut banget kalau penyakit ini TIDAK BISA SEMBUH aku mencoba untuk meminum obat tapi lupa membawanya bang,indah mohon Abang maafin indah ya bang. Indah janji akan jadi anak yang baik dan tidak bandel lagi hiks," Indah juga menangis berada di samping abangnya.

Dusk That's Over (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang