Kondisi Indah kian memburuk

119 67 10
                                    

Pagi hari yang begitu sangat cerah dan udara masih sejuk, burung - burung berkicau.

Gerry yang berada di ruangan sang adik, indah sudah mendapatkan ruangan rawat inap sendiri sudah tidak berada di ICU. Ruangan indah berada di lantai 4 nomer 12 sebelah kiri yang dekat jendela, Gerry sang Abang yang berada di sampingnya mengelus - elus kepala indah.

"Maafkan Abang ya dik, kalau Abang tidak menyetujui kamu dengan Ogie." Dirinya merasa bersalah atas kejadian yang kemarin.

Di sisi lain, Jorgie yang berada di rumahnya merasa sangat stress dan tidak karuan lagi. Dirinya merasa hampa tanpa adanya indah, Jorgie mencoba menelfon Gerry untuk sekedar menanyakan indah.

"Kring."

"Kring."

"Kring."

Akhirnya di angkat oleh Gerry.

"Hallo bro, ada apa?" Gerry mengangkat gagang telfon.

"Bro, bagaimana kabar indah?" Jorgie menanyakan soal indah.

"Indah baik - baik saja bro tenang aja yah, nanti aku titipkan salam ke indah." Sahut Gerry

"Thanks bro," Ogie merasa lega atas jawaban yang diberikan oleh Gerry.

Akhirnya telfon pun di tutup, dirinya merasa sangat lega karena sang kekasih tersebut baik - baik saja.

"Aku berdoa dari sini sayang, maaf aku tidak bisa jenguk kamu. Karena tahulah aku tidak di ijinkan oleh abangmu," ucap Jorgie sambil berbicara sendiri.

Tiba - tiba saja Adelina Caroline datang ke rumah jorgie, adiknya jorgie sudah mengenal yang namanya Adelina dan sudah akrab mantan pacarnya Jorgie itu.

"Tuk."

"Tuk."

"Tuk."

Jorgie berjalan menuruni anak tangga, membuka kan pintu depan.

"Kreeek!" Suara pintu terbuka.

"Adelina? Kamu ngapain kesini?" Tanya Jorgie terheran - heran.

"Ya aku main kesini lah, sudah lama tidak main ke rumah mantan aku." Sahut Adelina dengan cara lenggak-lenggok kan badannya bak bagaikan model.

"Idih! Gini amat mantan aku, untung sudah putus dari dia." Gumam Jorgie sambil melihat ke arah Adelina.

Keluarga pada kumpul dan yaps sudah mengenal sikap Adelina Caroline mantan pacarnya tersebut dari dulu sih, tukang selingkuh di belakang Jorgie membuat Ogie galau beberapa tahun.

"Ouh ini Adelina Caroline mantan pacarnya Jorgie? Kamu kenapa balik lagi kesini? Apa nggak cukup menyakiti dan mengkhianati Ogie anak saya?" Papahnya Ogie menyindir Adel yang tiba - tiba saja masuk ke rumah.

Adelina Caroline yang mengetahui hal tersebut ada papahnya jorgie seketika terkejut dan langsung berpura - pura salaman ke papahnya Ogie.

"Eh papa mertua, selamat siang papa." Adel langsung salaman sama papahnya Jorgie.

Sang papah yang mengetahui Adel ingin mencium tangannya seketika langsung di tangkis oleh papah, sontak semua yang ada di situ terkejut melihat papahnya menolak dicium tangannya oleh Adelina Caroline.

"Maaf ya nak Adel, kamu tidak pantas mendapatkan anak saya Jorgie. Anak saya sudah bahagia bersama orang baru, meskipun sekarang ini mereka sedang bertengkar. Kamu jangan masuk ke dalam hatinya Jorgie lagi, jadi om harap kamu jangan terlalu berharap lebih sama anak saya Jorgie," Papah memberikan nasehat kepada Adelina Caroline yang masih berharap sama jorgie.

"Ta- tapi om, saya masih sayang banget sama Jorgie anak om." Sahut Adel dengan suara terbata - bata.

"Tidak bisa ya nak, Jorgie sudah melupakan dirimu dan sudah menemukan sosok pengganti kamu." Papahnya Jorgie menegaskan kembali ke Adelina.

Dusk That's Over (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang