Sebenarnya apa yang sedang terjadi?

211 113 30
                                    

Pada waktu itu,sudah beranjak semester 2 awal semester. Dirinya akhirnya punya teman selain Jorgie,teman - temannya juga pada baik - baik sama Indah.

Seperti biasa indah,sehabis pulang dari kampus diajak pergi oleh abangnya untuk berbelanja kebutuhan.

Sekalian waktu ini,indah kontrol kondisi kesehatan dirinya.

Kian hari,rambut indah makin menipis terpaksa indah memakai rambut palsunya.

Sang Abang Gerry bertanya kepada adeknya indah.

"Dek,rambut kemana?" Gerry yang sudah curiga terhadap indah yang memakai rambut palsunya.

"A - anu,nggak ada apa - apa bang." Indah menjawab pertanyaan abangnya dengan gugup.

"Yakin dek?" Gerry menanyakan kembali ke adeknya.

"Oke! Aku akan buka ini rambut." Akhirnya indah membuka rambut palsunya.

Betapa terkejutnya sang Abang melihat adeknya dengan rambut pendek sekali

Betapa terkejutnya sang Abang melihat adeknya dengan rambut pendek sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr : foto pinterest .

"Deg!..."

Sang Abang Gerry terkejut karena sang adek benar benar rambutnya sudah pendek.

"Ini alasan kamu untuk memakai rambut palsu?" Gerry bertanya kembali ke indah.

"I - iya bang, aku takut teman - temanku mengetahui kalau aku rambut pendek." Indah menjawab pertanyaan dari sang Abang.

"Sekarang ayo kita kontrol," Gerry mengajak indah untuk kontrol ke rumah sakit Harapan Indah.

"Menganggukkan kepalanya."

Indah hanya menganggukkan kepalanya yang artinya iya mau untuk kontrol

Beberapa menit kemudian, indah dan Gerry sampai di rumah sakit Harapan Indah dan bertemu dokter Hendrik.

Di ruangan dokter Hendrik,indah di periksa keadaannya oleh dokter.

Sesudah di periksa, dokter menyuruh bang Gerry untuk ke ruangan dokter dan indah disuruh untuk menunggu di luar.

"Bagaimana dokter, adek saya punya penyakit apa?" Gerry bertanya Kepada dokter Hendrik.

"Mas yang sabar ya," Dokter mencoba untuk menenangkannya

"Kenapa dokter? Kenapa?" Gerry semakin berteriak dan histeris.

"Adek anda mengalami kanker otak sudah stadium 2, " ucap dokter Hendrik.

"Ha?" Gerry pun terkejut atas jawaban dari sang dokter.

" Yang benar aja dokter?" Gerry menanyakan kembali.

"Beneran mas, saya tunjukan hasil Rontgen kepala adek anda."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dusk That's Over (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang