Kematian Dia masih misterius?

120 55 49
                                    

WARNING! ⚠️

Di episode kali ini mengandung banyak bawang banget, siapin mental kalian sebelum membacanya.

Pada hari Minggu, sekitar pukul 03.00 AM indah masih tertidur nyenyak sekali, sang Abang bermimpi berjumpa dengan bundanya. Dirinya melihat bundanya bersama indah sedang berlarian kesana kemari di sebuah pantai, Gerry mencoba untuk memanggil sang bunda dan Indah.

"BUNDA! INDAH!" Teriak Gerry.

Tapi keduanya tidak bisa mendengar teriakan Gerry, dirinya berlari ke arah mereka berdua namun mereka berdua terus menjauh.

Akhirnya, Gerry terbangun dari mimpi buruknya itu keringat bercucuran dari jidat seperti habis olahraga.

"Huft! Untung saja cuman mimpi, tapi kenapa indah ikut dengan bunda yah?" Gumam Gerry.

Gerry beranjak dari sofa tidurnya untuk mengecek keadaan tubuh indah, mengecek suhunya.

Sesampainya di tempat tidur indah, Gerry melihat sang adek sedang tertidur pulas.

"Cantik banget kamu dek, persis seperti bundamu cepat sembuh ya dek." Gerry memuji kecantikan sang adek.

Gerry mengecek denyut nadinya, dirinya bingung kenapa nadi indah tidak bergerak?

"Hah! Yang benar saja, masa denyut nadi indah tidak bergerak begini sih?" Gumam Gerry.

Akhirnya, Gerry keluar memanggil sang dokter dan perawatnya. Gerry di suruh oleh dokter untuk menunggu di luar.

Gerry yang berada diluar ruangan indah, mondar - mandir. Bagaskara yang berada diluar melihat Abang Gerry mondar - mandir berjalan menghampiri Gerry Kara bertanya ke Gerry Soal kondisi indah dengan cara baik - baik.

"Abang Gerry, apa yang terjadi pada indah?" Tanya Kara.

"Oh hai Kara, Indah tadi sekitar pukul 03.00 AM sempat tidak sadarkan diri detak jantungnya juga lemah." Sahut Gerry.

Bagaskara yang mendengar ucapan dari Gerry seketika shock bagaikan disambar petir.

"HAH! NGGAK MUNGKIN!" Lirih Kara dengan suara pelannya itu.

Gerry memeluk Kara saling menguatkan satu sama lainnya, mereka benar - benar tidak menyangka.

"Abang, indah baik - baik saja kan?" Kara menanyakan sekali lagi.

Gerry hanya bisa tersenyum tipis dan raut wajahnya yang penuh dengan kelelahan mata bengkak sehabis nangis.

Di dalam ruangan, indah terbangun dari komanya memanggil sang dokter.

"Dokter." Indah memanggil dokter dengan suara pelannya itu.

Dokter yang menyadari bahwa indah memanggil dirinya, "ada apa indah?" Tanya dokter.

"Indah ingin bertemu dengan Bagaskara, ingin mengobrol berdua. Indah mohon ya dok, hanya Bagaskara saja yang boleh masuk Abang Gerry jangan masuk dulu." Sahut indah dengan suara lirihnya.

Dokter yang menangani indah pun menganggukkan kepalanya, dan keluar dari ruangan indah memanggil Bagaskara saja.

"Atas nama Bagaskara?" Dokter pun memanggil Kara.

Bagaskara yang sedang berapa diluar menoleh ke arah dokter, "iya dokter, saya sendiri." Sahutnya

Tangan dokter mengisyaratkan Kara untuk masuk keruangan indah, sang Abang nampak kebingungan.

"Kenapa yang dipanggil hanya Kara saja?" Gumam Gerry.

Bagaskara pun masuk ke ruangan, bertemu dengan indah.

Dusk That's Over (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang