Pada waktu hari Minggu, tanggal 20 Januari 2011. Indah masih dirawat di rumah sakit Harapan Indah di karenakan masih belum sadarkan diri, sang Abang berada di sisi indah memegang tangan sang adik.
Wajah Abang terlihat pucat belum makan, akhirnya indah dijaga oleh pembantunya yang bernama ibu tukiyem. Ibu ini bekerja di rumah mereka pada saat mereka pergi ke luar kota.
"Bibi, Gerry titip indah dulu aku mau sarapan dulu belum makan soalnya." Gerry memerintah bibi tukiyem untuk menjaga indah.
"Baik tuan!" Bibi mengiyakan.
Akhirnya, Gerry pun keluar dari ruangan indah untuk pergi sarapan. Tenang aja bibi tukiyem ini orangnya baik banget seperti ibu sendiri, indah bermimpi kembali bertemu dengan Axel Vharendeng Pandehen.
"Eh indah, kamu kenapa balik lagi?" Tanya Axel.
"Aku kangen banget sama kamu," ucap indah.
"Kangen sama aku? Bukannya kamu sudah punya pacar ya?" Axel pun menanyakan kembali.
"Dia selingkuh di belakangku," sahut indah.
"Ya udah, kamu disini aja dulu main sama aku yuk." Axel pun mengajak indah untuk main.
"Tapi aku sebentar lagi bangun itu xel, maafkan indah ya." Indah menyebutkan bahwa dirinya akan balik ke tubuh aslinya.
Axel yang semula tersenyum lebar mendadak jadi cemberut dan merasa sedih.
Pada waktu siang hari, sekitar pukul 13.00 indah mulai menggerakkan tangannya menandakan dirinya akan segera siuman.
Sang Abang yang berada di samping indah memegang tangan sang adik tercinta agar dia mau siuman.
"Ayo adik bangun kamu, jangan tinggalin Abang begini." Ucap Gerry menahan air matanya.
Pada waktu itu Gerry keluar mencari angin, sesampainya pintu keluar Gerry merasa nyesek di dada nya.
Air matanya mengalir sangat hebat, dirinya terus saja menangis. Pada waktu itu dari arah sebelah kanan ada seorang laki - laki yang berusia seperti indah juga mengalami hal yang sama yaitu penyakit kanker otak, rambutnya sudah habis alias sudah botak ya mungkin di botakin sama dia sendiri.
"Kaka kenapa nangis?" Laki - laki tersebut bertanya ke arah gerry.
Gerry yang mendengar ada yang mengajak dia berbicara seketika menghapus air matanya dan yaps melirik ke arah laki - laki tersebut.
"Ah! Tadi aku nangis gara - gara adik aku masuk ke rumah sakit, dia belum sadar." Gerry pun menjelaskan ke laki - laki tersebut.
"Aku boleh jenguk adik kamu?" Laki - laki tersebut meminta izin ke Gerry ingin menjenguknya.
"Tentu saja silakan masuk ke ruangan ICU, aku tunggu di luar pembantu saya tidak datang kemari." Gerry mempersilakan laki - laki tersebut masuk untuk menjenguknya.
Gerry tetap mengawasi indah berada di luar, menahan air matanya yang dari kemarin dia tahan terus.
Di dalam ruangan, laki - laki tersebut baik, ganteng tapi dia terkena penyakit yang sama dengan indah kanker otak. Laki - laki tersebut terkena penyakit kanker otak tapi dirinya sudah stadium 4 dan sedang berjuang untuk kemoterapi.
"Hey indah, kenalin aku Bagaskara usiaku sama seperti kamu dan penyakitnya juga sama seperti kamu tapi aku kanker otak sudah stadium 4 atau dikatakan sudah akhir. Kamu harus sembuh ya, jangan seperti aku yang jarang minum obat hehe." Bagaskara menceritakan tentang dirinya ke indah.
"Aku pamit pergi dulu ya, mau ke ruangan aku dulu bye bye ya cantik." Bagaskara berpamitan ke indah yang sedang tertidur pulas.
Bagaskara keluar dari ruangan indah dan bertemu dengan Gerry, dirinya belum sempat menanyakan siapa namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk That's Over (Revisi)
RomanceSebelum membaca, follow dan vote cerita aku yaps jangan lupa 😾🙎 [SELESAI] Menceritakan tentang sepasang kekasih yang dimana hidupnya mereka bahagia, sepasang kekasih ini sebut saja Jorgie Kasenda dan Indah Anjani Ririna. Indah Anjani mempunyai...