Pada bab sebelumnya, indah dirawat di rumah sakit Harapan Indah dengan kondisi yang sangat lemah dan jantungnya mengalami naik turun.
Tangannya masih terikat oleh infus yang belum bisa di lepas jika benar - benar sembuh, hari ini indah sudah di rawat 3 hari.
Dokter spesialis dalam belum kunjung untuk visit pasien atas nama indah, soalnya ini berkaitan dengan kesembuhan pasien.
Indah sudah tidak merasakan sakit kepala yang sangat luar biasa, sehingga dia bersemangat kembali dan ingin segera melepaskan infus yang berada di tangannya.
Gerry yang sedari tadi menemani indah adeknya, kini bisa melihat adeknya bisa tersenyum lebar.
Bahagia karena sang adek sudah sembuh dari sakit kepalanya, walaupun masih pusing sedikit tapi dirinya masih bisa mengontrol pusingnya itu sendiri.
Keesokan paginya, indah tidak sabar ingin cepat cepat keluar dari rumah sakit ini dan kembali ke kampus untuk kuliah.
"Abang, kapan aku bisa keluar dari sini?" Indah pun bertanya kepada sang Kaka.
"Tunggu dokter spesialisnya datang untuk periksa kamu dulu ya." Gerry pun menjawab pertanyaan sang adek.
Muka indah sudah sangat bete dan tidak betah berada di rumah sakit.
Sekitar pukul 11.04 wib akhirnya dokter spesialis dalam memeriksa keadaan indah.
"Bagaimana dok, keadaan adek saya?" Gerry bertanya kepada dokter Hendrik.
"Sudah boleh pulang," ujar dokter Hendrik.
"Kapan dokter saya boleh pulang?" Indah sudah tidak sabar ingin keluar dari rumah sakit.
"Sabar ya cantik, nanti sore kamu boleh pulang." Sahut dokter Hendrik.
"Beneran dokter?" Indah menyakinkan kembali ke dokter Hendrik.
"Beneran nanti sore kamu boleh pulang," Dokter Hendrik mengiyakan perkataan dari indah.
"Mas Gerry, nanti siang kamu ke farmasi untuk mengambil obat ya mas." Dokter Hendrik pun bilang ke Gerry
"Siap dokter, nanti siang saya akan ke farmasi untuk ambil obat dok."
Waktu sudah menunjukkan jam 1 siang, Gerry sebagai Kaka indah mengambil obat untuk indah.
Infus sudah di lepas dan saatnya indah beserta Gerry pulang ke rumah, untuk beristirahat.
Sesampainya di rumah, indah bisa tidur nyenyak tanpa harus ada alat alat kesehatan lagi.
"Capek banget sumpah ya Allah, sebenarnya aku punya penyakit apa?" Indah spontan berfikir seperti itu.
Tiba - tiba saja Handphone indah berbunyi WhatsApp dari nomer yang tidak dikenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk That's Over (Revisi)
RomanceSebelum membaca, follow dan vote cerita aku yaps jangan lupa 😾🙎 [SELESAI] Menceritakan tentang sepasang kekasih yang dimana hidupnya mereka bahagia, sepasang kekasih ini sebut saja Jorgie Kasenda dan Indah Anjani Ririna. Indah Anjani mempunyai...