Lajuna mengigit pelan bibirnya. Wajahnya merah padam hingga ke telinganya. "Kak Kemma cemburu gak ya— eh? Ya mana mungkin cemburu lah, Jun. Lo mikir apa sih?" Lajuna mengacak surainya sendiri.
Lajuna memilih keluar dari kamarnya setelah menyelesaikan acara mandinya. Jalannya masih sedikit tertatih dengan ringisan pelan yang lolos dari bibir tipisnya. Rasa nyeri dan perih dibagian bawahnya tak kunjung hilang. Lajuna dan Geandaru bahkan membolos kuliah hari ini.
"Sshh perih banget anying!" kesal Lajuna sambil memegangi pinggangnya yang juga terasa pegal.
Lajuna menoleh ke arah dapur, disana ada Geandaru tengah mencuci piring. Lajuna bersandar pada dinding sambil memperhatikan Geandaru yang begitu fokus membersihkan bekas makan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Edelweiss [HYUCKREN]✔️
أدب الهواة[⚠️ BEBERAPA PART MENGANDUNG UNSUR DEWASA] Kurangnya afeksi dari kekasihnya membuat Lajuna merasa begitu jenuh dengan hubungannya. Geandaru-kekasihnya itu terlalu sibuk dengan urusannya sendiri hingga terkadang melupakan Lajuna yang membutuhkannya. ...