Kaluna tidak sadar kalau bibirnya tersenyum kala membantu Kakaknya memasak. Ia senang bisa mendapatkan kesempatan untuk bisa dekat dengan Aldin. Sebelum ia ikut dengan Kakaknya, Mami sempat bertanya kepadanya. Untung saja Dinda memberikan alasan yang cukup masuk akal untuk diterima oleh Maminya. Akhirnya Mami membiarkannya ikut dengan Dinda ke apartemen Kakaknya itu.
Setelah berbelanja beberapa bahan untuk dimasak malam ini, Dinda langsung membawa Kaluna ke apartemennya. Sebagai Kakak yang baik, ia ingin membantu Kaluna untuk bisa dekat dengan laki-laki yang menarik perhatian Adiknya. Meskipun sebenarnya ia tahu, kalau orang tuanya pasti tidak akan setuju dengan tindakannya saat ini.
"Aku mau mandi dulu. Kalo udah matang, langsung kamu matiin aja kompornya," perintah Dinda sebelum berjalan meninggalkan dapur. Menu yang dimasak Dinda untuk makan malam adalah beef meatballs dengan mushroom sauce. Tidak hanya memasak beef meatballs, Dinda juga menyiapkan spaghetti untuk menu makan makan malam mereka nanti. Sesuai dengan apa yang diperintahkan Dinda, begitu semuanya matang, ia langsung mematikan kompor dan memindahkan semua masakan ke wadah besar.
Sepuluh menit kemudian, Kaluna melihat Kakaknya keluar dari kamar mandi dengan keadaan lebih segar.
"Kamu mau mandi?" tanya Dinda sembari mengeringkan rambut dengan handuk.
Kaluna menggeleng. Sebelum berangkat, ia menyempatkan mandi dulu di rumah. "Mungkin aku mau cuci muka aja. Biar nggak kelihatan kucel."
"Sekalian dandan tipis-tipis. Pakai parfum juga biar wangi."
Kaluna tersenyum sembari menganggukkan kepalanya. Selesai mencuci muka dan mengganti bajunya, ia mendapati Kakak iparnya sudah ada di apartemen.
"Kok kamu bisa di sini?" tanya Dama melihat Kaluna keluar dari kamar mandi. Ia heran melihat Adik iparnya yang jarang datang ke apartemennya, tiba-tiba saja muncul hari ini.
Kaluna duduk di sofa, tak jauh dari tempat Dama duduk. Ia mengeluarkan pouch makeup dari dalam tasnya. "Aku nemenin Kak Dinda belanja sekalian bantuin masak."
Dama melipat kedua tangannya di depan dada. Tatapan matanya menatap tajam ke arah Kaluna. "Kok tumben banget?" tanyanya curiga. "Pasti ada maksud terselebung deh tiba-tiba mau ke sini. Biasanya juga malas kalo disuruh keluar dari kamar," lanjutnya dengan nada menuduh.
Kaluna mencebik. "Mas Dama gitu banget deh. Emang aku gak boleh datang ke apartemen kalian?"
"Bukan gak boleh," jawab Dama cepat. "Cuma aneh aja. Biasa kalo disuruh mampir ke sini suka ada aja alasannya."
Kaluna menampilkan cengirannya. Memang Dinda ataupun Dama sering sesekali menyuruhnya mampir ke apartemen, tapi tidak pernah dilakukan oleh Kaluna. Karena selain malas, ia juga tidak ada waktu untuk keluar rumah. Biasanya ia hanya keluar dari rumah saat dimintai tolong oleh orang tuanya, atau pergi main dengan teman-temannya.
"Karena tau Aldin mau ke sini, ya?" tebak Dama yang sontak membuat Kaluna terbatuk keras. Melihat reaksi dari Kaluna, Dama sudah bisa menebak jawabannya.
Kaluna tidak menjawab. Ia membuka pouch makeup dan mengeluarkan cushion.
"Benar gara-gara Aldin?" tanya Dama lagi. Meskipun ia sudah tahu jawabannya, tapi tetap saja ia ingin mendengat langsung dari mulut Kaluna. Rasanya menyenangkan bisa menggoda Adik iparnya saat tahu perempuan itu suka dengan temannya.
Tiba-tiba Dinda memukul lengan suaminya pelan. "Jangan digodain terus Kalunanya, Mas."
"Aku nggak godain kok, cuma nanya aja," elak Dama. Ia menarik tangan istrinya untuk duduk di sampingnya. "Kamu sengaja ngajak Kaluna buat ikut makan malam di sini, ya?" tanyanya tepat di telinga istrinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/351489413-288-k707714.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way I'm Into You [Completed]
Literatura FemininaBermula dari Kakaknya yang menitipkan seorang anak laki-laki bernama Ethan, membuat hidup Kaluna menjadi berubah. Kaluna yang awalnya tidak terlalu suka berhadapan dengan seorang anak kecil, tapi mendadak ia berubah saat melihat Aldin, sosok pria ya...