6 : Cctv

3.4K 683 92
                                    

Jika bisa bersabar selama dua tahun untuk menunggu Seth Livingston mencintainya, maka menunggu kiriman rekaman cctv tidaklah seberapa bagi Leisha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika bisa bersabar selama dua tahun untuk menunggu Seth Livingston mencintainya, maka menunggu kiriman rekaman cctv tidaklah seberapa bagi Leisha. Ia sudah mempersiapkan mental dan hati untuk segala kemungkinan terburuknya, walaupun ia sangsi apakah kedua kakinya masih sanggup guna menumpu bobot tubuhnya setelah ini. Ia lebih banyak mengantisipasi kemungkinan terburuk, kendati ia tak berharap itu benar-benar akan terjadi.

Satu jam yang lalu, seorang kurir baru saja mengantarkan paket ke rumah besar ini. sebuah paket yang berisikan rekaman cctv yang Leisha minta dari Viona minggu lalu. Leisha menahan napas sejenak, memandangi layar laptopnya yang mulai memutar video. Jantungnya berdegup was-was. Tangan-tangannya sedikit gemetar ketika mengangkat cangkir teh untuk diantarkan pada permukaan bibir. Teh kamomil ini bahkan tak cukup untuk membuat hati Leisha berdesir tenang.

Leisha mengatur kecepatan videonya agar ia bisa menonton tanpa harus menguras waktu ratusan jam. Bayangkan saja, cctv selalu menyala dua puluh empat jam setiap harinya. Namun meski demikian, Leisha tetap mendapatkan sesuatu dari rekaman tersebut. Sesuatu yang membuat matanya menyipit heran, berubah menjadi kerjapan tak percaya, lalu di susul dengan sepasang bola mata yang memerah panas.

Pintu ruang kerja Seth jarang terbuka. Orang-orang yang lumayan sering keluar dan masuk ke dalam ruangan tersebut adalah David; yang merupakan sekertaris pribadi Seth, dan juga ... seorang wanita.

Leisha masih berupaya menyangkal dengan apa yang ia lihat. Ia menghabiskan waktu lebih lama dari waktu yang diperkirakan untuk menonton rekaman itu beberapa kali, bahkan sampai melewatkan jam makan siang serta jam makan malam. Rasa lapar yang seharusnya menggerogoti diri, mendadak lenyap entah ke mana. Leisha tidak bisa memetakan rasa sakit mana yang lebih mendominasi. Matanya pedih, jari-jarinya kebas, kaki-kakinya lemas, kepalanya pening, dan dadanya begitu sesak sampai menghirup udara saja membutuhkan tenaga ekstra.

Namun sekeras apapun Leisha berupaya untuk menyangkal, apa yang tersaji dalam naungan netranya sama sekali tidak berubah. Wanita yang keluar dan masuk ke ruangan Seth tetaplah sosok Katherine Cedric; mantan kekasih Seth.

Leisha bersandar lemah pada kepala ranjang, melepaskan jemarinya dari permukaan laptop. Air matanya mengalir sebab tak mampu lagi untuk ditanggulangi. Leisha tidak menemukan sangkalan yang tepat untuk membuat perasaannya lebih baik. Katherine selalu menyambangi ruangan Seth pada saat jam makan siang, lalu pulang setelahnya. Mungkin mereka makan siang bersama? Kemudian, perempuan itu datang lagi pada pukul tujuh malam, dan keluar dari ruangan tersebut pada pagi harinya. Siklusnya selalu sama dalam satu minggu terakhir. Leisha tidak sebodoh itu untuk berpikir bahwa yang dilakukan Katherine adalah datang sebagai rekan bisnis Seth dan mereka hanya membicarakan soal pekerjaan di dalam sana. Tidak. Itu tidak mungkin.

Terlebih ketika Leisha menyadari bahwa Katherine memakai warna lipstick yang serupa dengan warna lipstick yang ia temukan di bawah ranjang kantor Seth minggu lalu. Marah. Leisha sangat ingin marah dan mengamuk. Ia ingin menghancurkan rumah ini dan seisinya, meratakannya sampai menjadi tanah dengan tubuh Seth di dalamnya.

Feign✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang